Tips Terbaik Penggunaan Popok Pada Bayi, Pemilihan dan Cara Penggantian Yang Benar
Popok adalah semacam garmen yang dipakai oleh individu yang tidak bisa mengendalikan pergerakan kandung kemih atau usus mereka, atau tidak bisa atau tidak mau menggunakan toilet. Saat popok sudah dikotori, maka perlu diganti; proses ini biasanya dilakukan oleh orang lain seperti orangtua atau perawat. Jika popok tidak diganti secara berkala maka bisa menimbulkan ruam popok.
Cara pilih popok yang aman:
- Waspadai popok menggunakan bahan-bahan kimia, berupa dioxide, baik sulfur maupun chlorine dioxide.
- Diaper modern memang dapat menyerap lebih banyak cairan. Bayi bisa berkali-kali buang air di diapernya dan diaper tetap kering, tapi kulit bayi juga perlu bernapas dengan cara diangin-anginkan. Diaper bisa terbuat dari bahan yang kurang menyerap keringat, ini menyebabkan kulit bayi mengalami iritasi, terutama di bagian yang tertutup diaper. Akibatnya dapat terjadi ruam popok. Jika kita sudah mengganti popoknya, tapi ruam popok masih muncul, maka cobalah untuk mengganti merek diaper.
- Ukuran popok berbeda menurut berat badan bayi. Indikasi berat badan diberikan di bawah sebagai referensi. Disamping berdasarkan berat badan bayi, Anda mungkin bisa memilih ukuran yang lebih kecil atau lebih besar berdasarkan tinggi badan, lingkar pinggang dan lingkar paha bayi Anda. Frekuensi dan jumlah air pipis juga berbeda untuk setiap bayi, maka pilihlah ukuran yang tepat untuk bayi Anda setelah mempertimbangkan semua faktor dengan hati-hati.
- Ibu seharusnya mengganti popok bayinya ke ukuran yang lebih besar apabila Ibu melihat hal-hal berikut ini: Saat popok tampak ketat sekitar pinggang dan paha, atau meninggalkan bekas di kulit. Untuk tipe perekat, saat hanya ujung perekat yang dapat direkatkan untuk menahan popok. Saat popok dipakai bayi Anda terlihat kekecilan dan berada di bawah pusar. Saat air pipis dan kotoran bayi Anda di popok terlihat bertambah banyak sehingga bocor. Saat berat badan bayi Anda bertambah dan melebihi rentang berat badan untuk ukuran popok yang saat ini digunakan.
- Saat bayi Anda mulai banyak bergerak, dan sulit untuk menggantikan popoknya, maka waktunya untuk mengganti tipe popok ke tipe pants! Merries pants ukuran M lebih cocok untuk bayi dengan berat badan 6 kg atau lebih, dan bayi yang mulai merangkak!
- Gunakan popok seperlunya hanya memakai popok sekali pakai saat bepergian. Jadi, sesekali saja, serta tidak setiap hari dan tidak 24 jam sehari. Popok kadang membuat bayi Anda tidak merasa nyaman, panas, dan lembab. Pada openderita alergi sering memperberat atau mengiritasi kulit dan menyebabkan jamur tumbuh dengan suburnya, sehingga terjadilah ruam kulit (diaper rash).
- Ketika baru lahir, sebaiknya bayi hanya mengenakan popok kain biasa (popok berulang kali pakai). Selain itu, boks bayi sebaiknya diberi alas, berupa perlak, sehingga kotorannya tidak membasahi atau mengotori kasur.
- Setelah usia di atas 1 bulan, Anda bisa memakaikan celana katun, sehingga kulit si kecil bisa lebih leluasa bernapas. Secara perlahan, mulailah memperkenalkan konsep toilet training. Juga, mengurangi pemakaian popok sekali pakai benar-benar penghematan.
sumber gambar: kao
TIPS MENGGANTI POPOK
- Meja tempat ganti popok di rumah tidak memiliki tepian yang lebih tinggi? Pastikan bantalan di meja tersebut adalah jenis bantalan dengan sisi-sisi yang lebih tinggi dan permukaannya tidak licin, yang banyak dijual terpisah.
- Letakkan persediaan popok dalam jangkauan Anda, bukan jangkauan sang bayi.
- Jika bayi Anda berusia antara 7 sampai 12 bulan, Anda harus ekstra hati-hati, karena inilah usia terbanyak dari kasus bayi yang terguling dari meja. Satu tangan Anda harus terus menjaga tubuh mungilnya setiap saat.
- Jika anak buang air kecil atau buang air besar maka segera lepaslah celana dan popoknya. Terutama untuk popok sekali pakai agar celana anak tidak terkena kotoran yang ada pada popok.
- Sambil menyapa bayi dengan senyuman dan berbicara ringan sambil melepas perekat pada popok yang melilit tubuh anak.
- Lipat popok bagian depan ke belakang atau ke bawah pantat sambil menutupi kotoran anak yang sudah keluar.
- Jika feses masih keluar, lipat lagi popok ke belakang di bawah pantat agar kotoran yang keluar tidak tertindih anak.
- Gunakan kapas basdah dengan air hangat atau tisu basah untuk membersihkan kotoran anak. Saat membersihkan ini akukan dengan pelan tetapi bersih jangan terburu-buru
- Pada bayi perempuan, bersihkan kotoran dari depan ke belakang. Sebab jika dilakukan terbalik, kotoran yang terbawa kapas bisa masuk ke organ dalamnya. Padahal kotoran mengandung banyak bakteri.
- Setelah bagian pantat selesai dibersihkan, keringkan dengan handuk kecil yang lembut.
- Taruh popok yang akan digunakan untuk mengganti di bawah pantat anak. Jangan lupa bagian popok yang bertali ditaruh di bawah pantat si anak.
- Jika bantu anak terpapat kotoran atau basah ganti juga baju anak.
- Secara umum lakukan dengan cepat dan seksama karena bayi tidak tahan dengan udara dingin.
Ganti Popok Sambil Berkomunikasi
- Ajak bercanda. Katakan padanya “Di mana, ya, kakinya?” sambil Anda pura-pura mencari kaki si bayi dibalik popok. Saat ia menunjukkan kakinya, Anda bisa tangkap “Hap, bunda temukan kakimu!” Atau tanyakan “Mana pantatnya, ya? Bunda tidak lihat.” lalu Anda bisa sentuh pantatnya dan katakana “Oh, ini dia pantatnya. Ayo masukkan ke dalam popok!” Ini akan membuatnya tertawa senang. Ia tidak akan merasa bahwa ia sedang Anda ‘kerjai’ agar mau ganti popok.
- Bernyanyi dan berdendang. Bernyanyi dan berdendang adalah komunikasi terbaik saat mengganti popok. Bayi seringkali menyukai nada-nada tertentu dalam sebuiah lagu. Hal ini juga menstimulasi kreatifitas damn intelegensia musik pada bayi
- Pasang foto atau gambar. Rekatkan foto atau poster di langit-langit tempat biasa menggantikan popoknya. Misalnya foto Anda bersamanya atau gambar binatang. Pilih gambar berupa foto karena mata bayi lebih mudah mengenalinya. Karena Anda akan gunakan foto atau poster ini untuk membuat bayi berkomunikasi dengan gambar itu. “Itu bebeknya sedang berenang, nak. Bunyinya wek…wek…” Bayi tertarik dengan gambar dan cerita Anda, sehingga bisa mengganti popoknya dengan mudah.
- Alihkan dengan mainan bayi. Satu keranjang berisi kosmetik harus ada di samping Anda sebelum ritual ganti popok dimulai. Kosmetik bayi ini bisa dimanfaatkan untuk ‘obat penenang’ anak saat sedang ganti popok. Ambil dan berikan pada anak untuk dijadikan mainan. Pastikan penutupnya tertutup rapat agar isinya tidak pindah ke mulut bayi.
- Libatkan ‘pemain’ pengganti. Agar tidak bosan, coba ajak boneka Teddy Bear atau boneka kesayangan lainnya untuk menemani Anda mengganti popok. Buat cerita bahwa kali ini bukan Anda yang ingin mengganti popoknya, melainkan boneka Teddy Bear. Letakkan boneka di sisi Anda dan terlihat oleh anak, agar ia percaya bahwa boneka Teddy yang mengganti popok.
- Jari menari. Ayo ikuti caranya: gunakan jari telunjuk dan jari tengah Anda seolah-olah menjadi dua buah kaki yang memanjat tubuh si kecil. Anggap kaki bayi sebagai batang pohon. Nah, kini saatnya jemari Anda berperan untuk menaiki ‘batang pohon’ buatan. Jangan lupa ikuti dengan nyanyian “Naik-naik ke atas pohon, tinggi-tinggi sekali.” atau membuat cerita seperti “Panjat..panjat..Teddy Bear memanjat pohon dari ranting ke dahan. Ah, ranting putus, Teddy jatuh.” Saat jatuh, berikan tubuhnya gerakan yang menggelitik untuk memancing tawanya. Anda bisa selingi permainan jari jemari ini dengan kegitan mengganti popok.
- Alihkan perhatiannya. Ikuti ke mana pandangan bayi saat mengganti popok. Ketika ia melihat ke arah atas, Anda bisa bercerita tentang cicak-cicak di dinding. Bila ia sudah puas dengan cerita cicak, arahkan pada pemandangan lain. Misalnya bunga di luar jendela kamar atau benda yang bergerak. Atau siapkan mainan yang bisa berputar di atasnya.
- Tatap mata bayi. Saat ganti popok, tatap mata bayi. Jalin kontak mata dan ajak dia bicara. Katakan bahwa dia sekarang sedang ganti popok. Jelaskan mengapa dia harus pakai popok, sambil tangan bergerak cepat memakaikan popok. Bila penjelasan selesai sebelum popok terpasang, buat cerita sambil terus tatap mat
Ruam Popok
- Sebenarnya penyebab utama ruam popok bukan karena pemakian popok tetapi karena beberapa kulit bayi sesnitif. Hal ini sering terjadi pada penderita alergi. Bila dicermati, saat timbul ruam popok seringkali disertai gangguan kulit lainnya seperti biang keringat di dahi, kulit kemerahan di punggung atau dada, mata gatal, “Like Insect bite” seperti digigit nyamuk. Kenali Tanda, Gejala Alergi dan Hipersensitifitas pada Bayi dan Kumpulan Artikel Alergi Pada Bayi, Dr Widodo Judarwanto Pediatrician
- Popok hanya memperberat terjadinya ruam popok
- Ganti popok sesering mungkin baik itu popok kain atau diaper, begitu basah segeralah ganti
- Daerah popok harus dibersihkan secara lembut dengan air hangat. Keringkan dengan handuk lembut, angin-anginkan sebentar, lalu berikan bedak lembut bayi yang sesuai dengan jenis kulitnya. Tapi, jika sudah terlanjur terkena ruam popok, oleskan krim bayi di daerah yang terkena ruam popok
- Pilih popok yang berbahan lembut dan berdaya serap tinggi.
- Seka dan segera keringkan pantat bayi tiap kita mengganti popoknya. Gunakan air hangat dan kapas untuk membersihkan pantatnya.
- Oleskan nappy cream tiap kita mengganti popoknya.
- Sekali-kali biarkan bayi tidak memakai popok.
- Ganti merek popok bayi, mungkin dia alergi dengan popok jenis tertentu
Supported By:
GRoW UP CLINIC JAKARTA Yudhasmara Foundation GRoW UP CLINIC I Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210, phone (021) 5703646 – 44466102 GRoW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430, Phone (021) 44466103 – 97730777email :
http://growupclinic.com http://www.facebook.com/GrowUpClinic @growupclinic
“GRoW UP CLINIC” Jakarta Focus and Interest on: *** Allergy Clinic Online *** Picky Eaters and Growup Clinic For Children, Teen and Adult (Klinik Khusus Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikkan Berat Badan)*** Children Foot Clinic *** Physical Medicine and Rehabilitation Clinic *** Oral Motor Disorders and Speech Clinic *** Children Sleep Clinic *** Pain Management Clinic Jakarta *** Autism Clinic *** Children Behaviour Clinic *** Motoric & Sensory Processing Disorders Clinic *** NICU – Premature Follow up Clinic *** Lactation and Breastfeeding Clinic *** Swimming Spa Baby & Medicine Massage Therapy For Baby, Children and Teen ***Professional Healthcare Provider “GRoW UP CLINIC” Dr Narulita Dewi SpKFR, Physical Medicine & Rehabilitation curriculum vitae HP 085777227790 PIN BB 235CF967 Clinical – Editor in Chief : Dr WIDODO JUDARWANTO, pediatrician email : judarwanto@gmail.com curriculum vitae : @WidoJudarwanto www.facebook.com/widodo.judarwanto Mobile Phone O8567805533 PIN BB 25AF7035We are guilty of many errors and many faults. But our worst crime is abandoning the children, neglecting the fountain of life. |
Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider
Copyright © 2013, GRoW UP CLINIC Information Education Network. All rights reserved
About these ads