Cara Paling Jitu Saat Ibu Menyapih ASI

Cara Paling Jitu Saat Ibu Menyapih ASI

Dalam menyapih juga dibutuhkan kesiapan semua pihak dalam keluarga, dalam hal ini tidak hanya anak, namun juga ibu dan ayahnya. Karena perlu komitmen bersama dalam membantu proses penyapihan anak, karena ini merupakan salah satu proses yang tidak mudah bagi si anak dan tentunya bagi ibu sendiri.

Menurut WHO dan UNICEF di Geneva pada tahun 2001, “Tidak ada keharusan anak disapih pada usia 2 tahun. Benar bila ibu menyusui bayi secara eksklusif di enam bulan pertama kehidupannya. Kemudian ASI dapat dilanjutkan secara bersamaan dengan MP-ASI hingga anak berusia 2 tahun. Tapi tidak ada keharusan kapan harus menyapih.” Penelitian Dewey KG, Pediatric Clinics of North American, tahun 2001, ASI masih boleh diberikan pada anak usia 2 tahun karena masih mengandung: 43% protein, 36% kalsium, 75% vitamin A, dan 60% vitamin C.

Sebaiknya menyapih bayi dilakukan pada bayi berusaha sekitar 2 tahun, karena pada usia ini kebutuhan gizi sudah relatif cukup dan dapat dipenuhi dari makanan luar. Apabila penyapiahn dilakukan pada usia yang terlalu tua atau terlambat menyebabkan anak merasa menderita dan susah untuk melupakan kenyamanan menyusu ASI, sehingga proses penyapihan lebih sulit. Efek penyapihan akan lebih terasa bagi anak yang berusia lebih tua daripada anak pada usia tersebut.

Tahapan Menyapih ASI Pada Bayi

  • Secara Perlahan Lakukan proses menyapih secara perlahan. Mis. Mengurangi secara bertahapfrekuensi menyusu. Cara penyapihan anak sebaiknya dilakukan secara pelan-pelan, yaitu dengan mengurangi frekuensi pemberian ASI terutama pada siang hari dulu, baru kemudian pagi hari dan malam hari secara bertahap. Pada malam hari adalah waktu yang sangat sulit untuk penyapihan karena anak biasa tidur dengan minum ASI. Ketika frekuensi minum ASI dikurangi, maka anak akan merasa lapar dan saat itu kesempatan kita untuk mensubtitusi ASI dengan susu.Biarkan bayi menyusu secara penuh, kemudian tawarkan makanan pendamping ASI dengan porsi kecil. Pada tahap ini, biarkan si anak mencoba rasa dan tekstur baru dari makanan, tapi ia masih mendapatkan sebagian besar nutrisinya dari makanan.
  • Setelah anak makan dengan baik, Anda bisa mencoba menyapihnya perlahan-lahan. Mulailah dengan menawarkan makanan dulu sebelum ASI atau mengubah jadwal pemberian ASI.
  • Secara bertahap Proses penyapihan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan secara sengaja tidak memberikan ASI pada jam-jam yang tidak terlalu disukai bayi seperti saat bayi asik bermain. Lalu semakin dikurangi dengan hanya sekali atau dua kali saja menyusui, lama-kelamaan waktu menyusuinya semakin berkurang hingga nantinya bayi mulai terbiasa dengan tidak mengonsumsi ASI.
  • Susu Pengganti Menawarkan susu pengganti lain selain ASI saat bayi sudah benar-benar bisa lepas dari ASI. Hal lain yang harus diperhatikan adalah bersiap untuk menghadapi tingkah negatif si kecil seperti marah atau sedih, misalnya dengan mencoba memberinya perhatian lebih dan pengertian secara mudah. Sehingga nantinya anak menjadi mengerti bahwa dirinya harus lepas dari ASI dan mulai mencoba makanan lain.
  • Dalam proses penyapihan si bayilah yang mencoba untuk melepaskan diri dari ibunya, karena itu waktu penyapihan setiap anak berbeda-beda. Hal ini bisa dilihat dari berkurangnya minat anak untuk mengisap atau menyusui. Usahakan untuk tidak menyapih anak sebelum waktunya.
  • Tepat waktu Jika anak berhasil disapih tepat waktu, maka ada beberapa keuntungan yang didapat seperti lebih mandiri, lebih tertarik pada orang daripada benda-benda, mudah disiplin, jarang marah serta percaya pada orang lain
  • Waktu tidur Kendala selalu dihadapi adalah saat anak hendak tidur, karena biasanya menjelang tidur adalah saat dimana keinginan menyusu timbul paling kuat. Salah satu solusinya adalah dengan mengajak sianak bermain sebelum ia mau tidur, karena kalau sudah capek, tidurnya lebih cepat dan mudah, Kemudian cobalah bacakan cerita kesukaannya bila ia ingat ASI, sampai sianak tertidur, dengan demikian diharapkan anak tidak merasa ditolak, malah ia akan merasa semakin disayang, dan yang penting tetap dengan kasih.
  • Kurangi frekuensi menyusui secara bertahap dimulai pada siang hari. Sebab pada saat inilah waktu yang tepat untuk mengenalkan dia pada sesuatu yang baru, seperti rasa, bentuk dan tekstur pada makanan pendamping ASI (MP-ASI).
  • Tambah pemberian MP-ASI sebanyak 3-4 kali sehari untuk mengurangi pemberian ASI pada siang hari.
  • Tetapkan tempat menyusui hanya pada satu tempat, misalnya di kamar. Gunanya agar si kecil tidak meminta susu di sembarang tempat sekaligus mengajaknya untuk belajar mengenal aturan.
  • Tunjukkan perhatian dan kasih sayang selama proses menyapih, misalnya mendekap, mengusap atau mencium agar anak tahu bahwa Anda tetap menyayangi dia meski Anda sudah tidak menyusuinya lagi.
  • Bulatkan tekad. Artinya Anda benar-benar siap untuk melepaskan aktivitas ini. Bila Anda ragu-ragu, Anda akan kesulitan sendiri. Keraguan Anda terbaca oleh anak. Alhasil, anak pun tidak rela disapih.
  • Sapih anak saat ia dalam keadaan sehat, karena dalam keadaan sakit ia akan semakin butuh kelekatan dengan Anda.
  • Libatkan suami sebagai orang yang mampu menghibur dan mengalihkan perhatian anak ketika rewel minta ASI.
  • Berikan penjelasan pada anak mengapa ia harus disapih. Misalnya, “Ayo, kamu sudah besar, sudah tidak perlu lagi menyusu bunda. Makan kue saja yuk. Atau minum susu di cangkir?” Lakukan dengan sabar, lembut dan cinta Anda. Jangan pernah bosan untuk memberikan alasan padanya.
  • Ganti aktivitas menyusu dengan membaca buku atau mendongeng sebelum tidur. Aktivitas ini tidak jauh berbeda saat Anda menyusuinya bukan?

Yang Harius Dihindari Saat menyapih ASI

  1. Hindari menyapih saat anak sedang tidak sehat atau sedang sedih, kesal,marah
  2. Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain spt empeng, botol susu,bantal, dsb. Biasanya disini peran ayah sangat dibutuhkan sbg figure yangmelengkapi sang ibu. Sekali lagi bina komunikasi yg baik dg anak
  3. Hindari menyapih secara mendadak dan langsung.

 

supported by

Lactation & Breastfeeding Online Clinic GRoW UP CLINIC JAKARTA ALLERGY ONLINE CLINIC FOR CHILDREN, TEEN AND ADULT Yudhasmara Foundation htpp://www.allergyclinic.wordpress.com/ htpp://growupclinic.com GROW UP CLINIC I JL Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Pusat, Jakarta Indonesia 10210 Phone : (021)  5703646 – 44466102 GROW UP CLINIC II  MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430 phone 44466103 – 97730777 http://growupclinic.com  http://www.facebook.com/GrowUpClinic Creating-hashtag-on-twitter@growupclinic WORKING TOGETHER SUPPORT TO THE HEALTH OF ALL BY CLINICAL, RESEARCH AND EDUCATIONS. Advancing of the future pediatric and future parenting to optimalized physical, mental and social health and well being for fetal, newborn, infant, children, adolescents and young adult

WORKING TOGETHER SUPPORT TO THE HEALTH OF ALL CHILDREN BY CLINICAL, RESEARCH AND EDUCATIONS. Advancing of the future pediatric and future parenting to optimalized physical, mental and social health and well being for fetal, newborn, infant, children, adolescents and young adult
“GRoW UP CLINIC” Jakarta Focus and Interest on: *** Allergy Clinic Online *** Picky Eaters and Growup Clinic For Children, Teen and Adult (Klinik Khusus Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikkan Berat Badan)*** Children Foot Clinic *** Physical Medicine and Rehabilitation Clinic *** Oral Motor Disorders and Speech Clinic *** Children Sleep Clinic *** Pain Management Clinic Jakarta *** Autism Clinic *** Children Behaviour Clinic *** Motoric & Sensory Processing Disorders Clinic *** NICU – Premature Follow up Clinic *** Lactation and Breastfeeding Clinic *** Swimming Spa Baby & Medicine Massage Therapy For Baby, Children and Teen ***

Professional Healthcare Provider “GRoW UP CLINIC” Dr Narulita Dewi SpKFR, Physical Medicine & Rehabilitation curriculum vitae HP 085777227790 PIN BB 235CF967  Dr Widodo Judarwanto, Pediatrician
We are guilty of many errors and many faults. But our worst crime is abandoning the children, neglecting the fountain of life.
Clinical – Editor in Chief :
  • Dr WIDODO JUDARWANTO, pediatrician
  • email :
  • curriculum vitae   Creating-hashtag-on-twitter: @WidoJudarwanto
  • www.facebook.com/widodo.judarwanto
Mobile Phone O8567805533 PIN BB 25AF7035
Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider
Copyright © 2013, GRoW UP CLINIC Information Education Network. All rights reserved
About these ads

Tentang GrowUp Clinic

In 1,000 days Your Children, You can change the future. Our Children Our Future
Tulisan ini dipublikasikan di ***Air Susu Ibu dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Logout / Ubah )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Logout / Ubah )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Logout / Ubah )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Logout / Ubah )

Connecting to %s