Tidak Disadari Infeksi Pemicu Kekambuhan GERD
Seringkali tidak diosadari keluhan infeksi virus seperti radang tenggorokan, Common Cold dengan keluhan batuk, demam, pilek atau nyeri tulang dan nyeri kepala sering disertai kekambuhan GERD pada penderita yang mengalaminya.. Dokter atau kliniusi sering membedakan dua hal tersebut dan dianggap berdiri sendiri. Padahal ternyata dua kejadian tersebuit bukan secara kebetulan tetap saling berkaitan.
Penyakit refluks gastroesofageal ( Gastroesopagheal Reflux Disease (GERD))adalah suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalamesofagus, dengan berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan esofagus, faring, laring dan saluran nafas. Telah diketahui bahwa refluks kandungan lambung keesofagus dapat menimbulkan berbagai gejala di esofagus maupun ekstra-esofagus,dapat menyebabkan komplikasi yang berat ssperti striktur, Barrett’s esophagus bahkan adenokarsinoma di kardia dan esofagus. Banyak ahli yang menggunakan istilah esofagitis refluks yang merupakan keadaan terbanyak dari penyakit refluksgastroesofangeal.
Gastroesophageal reflux adalah fenomena fisiologis yang normal dialami sesekali oleh kebanyakan orang, terutama setelah makan. Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika sejumlah cairan lambung yang masuk kembali ke kerongkongan melebihi batas normal, menyebabkan gejala dengan atau tanpa cedera mukosa esofagus yang terkait yaitu, esofagitis.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Richter dan Gallup Organization National Survey memperkirakan bahwa 25-40% orang Amerika dewasa yang sehat mengalami gejala GERD, sebagian besar biasanya dinyatakan secara klinis oleh pyrosis (mulas), setidaknya sebulan sekali. Sekitar 7-10% dari mengalami gejala GERD Amerika setiap hari. Karena banyak individu mengontrol gejala dengan over-the-counter (OTC) obat tanpa berkonsultasi dengan profesional medis, sehingga jumlah sebenarnya orang dengan GERD mungkin lebih tinggi.
Kebiasaan pola diet Barat telah membuat GERD penyakit yang umum. Tidak ada kecenderungan seksual ada: GERD adalah lebih umum pada laki-laki pada wanita. Namun, laki-perempuan kejadian rasio untuk esophagitis adalah 2:01-3:01. Para laki-perempuan kejadian rasio esofagus Barrett adalah 10:1. Laki-laki putih berada pada risiko yang lebih besar untuk esofagus Barrett dan adenokarsinoma dari populasi lain.
GERD terjadi pada semua kelompok umur. Prevalensi GERD meningkat pada orang tua dari 40 tahun.
Pada kebanyakan orang dengan GERD, mekanisme pertahanan endogen baik membatasi jumlah bahan berbahaya yang diperkenalkan ke kerongkongan atau cepat menghapus materi dari kerongkongan sehingga gejala dan iritasi mukosa esofagus diminimalkan. Contoh mekanisme pertahanan mencakup tindakan dari lower esophageal sphincter (LES) dan motilitas esofagus normal. Ketika mekanisme pertahanan rusak atau menjadi kewalahan sehingga kerongkongan penuh dengan asam empedu dan asam yang mengandung cairan untuk periode lama. Pasien dengan GERD dapat menunjukkan berbagai gejala, baik khas dan atipikal. Gejala umum termasuk rasa panas dalam perut, regurgitasi, dan disfagia. Gejala atipikal termasuk nyeri dada noncardiac, asma, pneumonia, suara serak, dan aspirasi. Pasien biasanya mengalami episode refluks harian berbagai gejala, termasuk pyrosis, rasa air kurang ajar atau asam dalam batuk, mulut malam hari atau aspirasi, pneumonia atau pneumonitis, bronkospasme, dan radang tenggorokan dan suara perubahan, termasuk suara serak. Selain itu, bukti objektif kerusakan esofagus dapat dilihat pada esophagogastroduodenoscopy sebagaimana diperlihatkan oleh nilai tambahan dari esophagitis.
Gerakan retrograde berlebihan asam yang mengandung sekresi lambung atau empedu dan asam yang mengandung sekresi dari duodenum dan lambung ke kerongkongan adalah etiologi efektor GERD. Refluks ini sekresi untuk beberapa derajat ke kerongkongan adalah lazim di Amerika Serikat. Dari sudut pandang terapi, menginformasikan pasien yang refluxate lambung terdiri tidak hanya dari asam tetapi juga isi duodenum (misalnya, empedu, sekresi pankreas) adalah penting. Secara fungsional (relaksasi transient LES) atau secara mekanis mekanis (LES hipotensi) masalah LES adalah penyebab paling umum dari GERD. Relaksasi Transient LES dapat disebabkan oleh makanan (kopi, alkohol, coklat, makanan berlemak), obat (beta-agonis, nitrat, kalsium channel blocker, antikolinergik), hormon (misalnya, progesteron), dan nikotin.
Infeksi Pemicu Kekambuhan GERD
Infeksi dan GERD seringkali merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Pada penderita GERD yang sering kambuh beresiko sering mengalami infeksi khususnya infeksi saluran napas. Sebaliknya keadaan infeksi khususnya infeksi virus demam, batuk, pilek, muntaber dapat memicu gejala alergi semakin meningkat. Infeksi virus ini secara tidak disadari ternyata sangat sering memicu kekambuhan manifestasi GERD.
Infeksi khususnya infeksi virus demam, batuk, pilek, muntaber dapat memicu gejala alergi semakin meningkat. Infeksi bakteri, virus atau lainnya sering memicu timbulnya gejala GERD. Hal ini misalnya dapat dilihat saat anak demam tinggi misalnya karena faringitis akut (infeksi tenggorokan) sering muntah atau nyeri perut padahal yang infeksi adalah tenggorokan. Pada anak yang mengalami nyeri perut saat demam biasanya dalam keadaan sehatpun pernah mengalami riwayat sakit perut berulang.
Tanda dan Gejala Infeksi
Infeksi yang dimaksud disini adalah bebagai serangan infeksi yang mengganggu tubuh baik berupa infeksi virus, bakteri atau infeksi lainnya. Paling sering di antaranya adalah infeksi virus. Infeksi ini berupa radang tenggorok (faringitis akut), Radang amandel (tosilitis akut), Infeksi saluran napas atau infeksi virus lainnya yang tidak khas. Pada bayi tanda dan gejala infeksi virus lebih sulit dikenali. Bahklan sebagian dokter menilai gejala infeksi virus tersebut dianggap sebagai gejala alergi. Pada bayi seringkali kontak infeksi virus tersebut tertular oleh kontak y6ang sakit di rumah. Sayangnya orangtua juga sering tidajk menyadari bahwa selama ini sering terkena infeksi virus yang gejalanya tidak khas tersebut. Gejala infeksi virus yang ringan inilah yang sering dialami oleh penderita dewasa. Gejala ringan, tidak khas dan cepat membaik ini sering dianggap gejala masuk angin, panas dalam atau kecapekan.
Tanda dan gejala umum infeksi virus yang di alami orang dewasa adalah :
- Sakit kepala.
- Nyeri tenggorokan, tenggorokan kering
- Batuk ringan, bersin atau pilek.
- Mual atau muntah
- Badan kedinginan, terasa hangat di muka dan kepala
- Badan lesu
- Myalgia.
- Manifestasi Ringan Infeksi Virus tidak khas : pada sebagian kasus gangguan infeksi virus ini mengakibatkan gejala yang tidak khas dan sangat ringan. Badan, otot dan tulang (khususnya tulang punggung, kaki dan tangan) ngilu dan nyeri. Timbul hidung buntu, pilek ringan , nyer tenggorok ringan tetapi hanya terjadi dalam 1-2 hari kemudian membaik. keadaan ini sering dianggap “mau flu tidak jadi”. Gangguan ringan dan tidak khas inilah yang selama ini tidak disadari oleh penderita bahkan oleh dokter sekalipun. Seringkali gangguan ini oleh penderita bahkan sebagian dokter sering dianggap karena kecapekan, kurang tidur, panas dalam, masuk angin atau terlalu lama menggendong bayi.
Tanda dan gejala umum infeksi virus yang di alami anak adalah :
- Mialgia. Badan, otot dan tulang (khususnya tulang punggung, kaki dan tangan) sakit minta dipijat
- Batuk, bersin atau pilek.
- Mual atau muntah, kadang disertai diare ringan.
- Badan kedinginan, terasa hangat di telapak tangan, muka dan kepala (suhu tidak tinggi kurang dari 38C)
- Badan lesu
- Sakit kepala.
- Nyeri tenggorokan, tenggorokan kering
Bila morang tua sering terkena infeksi virus atau flu maka bila mempunyai anak bayi maka si bayi akan seringf trerkena infeksi virus flu juga. Tanda dan gejala umum infeksi virus yang di alami bayi adalah :
- Infeksi virus saluran napas pada bayi seringkali tanpa disertai demam, pilek atau batuk yang keras
- Bayi lebih rewel dibandingkan biasanya, sering dianggap haus atau minta minum
- Batuk hanya sekali-sekali atau dikira tersedak.
- Bersin lebih sering
- Napas bunyi grok-grok(hiperreaktifitas bronkus) lebih keras dibandingkan biasanya
- Mual atau muntah lebih sering dibandingkan biasanya, kadang disertai diare ringan atau bahkan sulit BAB.
- Teraba hangat di telapak tangan, muka dan kepala (suhu tidak tinggi kurang dari 38C)
- Gangguan alergi kulit lebih hebat dibandingkan biasanya
- Terdapat rash kulit virus yang khas terutam,a timbul di dada atau di perut : bintik merah terang, halus, sangat kecil, rata dan tidak timbul
- Biasanya di rumah juga ada yang mengalami sakit infeksi saluran napas atau gejala infeksi virus ringan yang tidak khas. (lihat gejala infeksi virus pada orang dewasa di atas)