Kenali 7 Gejala Kanker Pada Anak

Kanker merupakan penyakit yang mematikan bagi siapa pun, tidak terkecuali pada anak. Umumnya gejala kanker pada anak berupa sakit biasa tetapi para orang tua tetap harus waspada. Salah satunya penyakit kanker yang bisa menyerang siapa pun dan tidak terkecuali pada anak-anak. Setiap tahun penderita penyakit kanker bertambah dan sekitar 4% anak-anak menderita penyakit kanker, serta tidak sedikit yang menyebabkan kematian. Orangtua lebih peka terhadap penyakit yang diderita anak, sekecil apa pun sakitnya. Hal ini agar orang tua mengenali gejalanya sebagai upaya deteksi dini. Jika mengetahui penyakit lebih awal, maka akses kesembuhannya lebih besar dibandingkan telat terdeteksi.

Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun ada 4100 kasus baru kanker pada anak. Menurut data yang diperoleh dari Rumah Sakit Kanker “Dharmais” pada tahun 2006, lebih kurang 50% pasien yang datang sudah dalam keadaan stadium lanjut. Berdasarkan penelitian, hal ini disebabkan salah satunya oleh karena orangtua pasien yang kurang mendapat informasi tentang kanker pada anak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui tentang gejala-gejala apa saja yang harus diwaspadai pada anak yang dicurigai terkena kanker. Segera bawa ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya untuk dikonfirmasi apakah benar gejala-gejala yang dijumpai itu suatu kanker. Jika ternyata itu bukan kanker, tentunya kita patut mensyukurinya. Jika ternyata itu benar kanker, tetap kita harus mensyukurinya karena berarti kanker tersebut ditemukan pada stadium awal. Kanker yang dijumpai pada stadium awal tentunya mempunyai kemungkinan untuk sembuh lebih besar dibanding kanker yang dijumpai pada stadium lanjut.

Jika diperhatikan karakteristik dari sel kanker, memang benar sel-sel ini sangat ganas. Bagaimana tidak, sel-sel tersebut ternyata mempunyai kemampuan untuk menyebar ke organ-organ tubuh yang lain di luar dari organ primernya melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Secara logika, kalau itu kanker mata, harusnya sel-sel kanker tersebut adanya di mata saja dan tidak menyebar kemana-mana. Namun apa yang terjadi, dari hasil pemeriksaan CT-scan otak, sel-sel kanker yang harusnya ada di mata saja ternyata sudah mencapai otak. Jika keadaannya sudah seperti ini, kanker yang terjadi dinyatakan sebagai kanker stadium lanjut.

Secara garis besar, kanker pada anak dibagi atas dua bagian, yaitu kanker darah atau lebih dikenal dengan istilah leukemia dan tumor padat. Gejala yang harus diwaspadai bila mencurigai seorang anak terkena leukemia adalah anak terlihat pucat, sering mengalami demam, dan perdarahan, baik itu di kulit, gusi, atau hidung. Gejala-gejala ini terjadi karena kadar sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah yang rendah akibat produksinya ditekan oleh sel-sel leukemia. Sel-sel leukemia ini tidak puas hanya beredar di sumsum tulang. Sel-sel ini dapat menyebar ke luar dari sumsum tulang menuju hati, limpa, otak, atau tulang. Secara fisik, anak akan terlihat perutnya membuncit akibat hati dan limpa yang membesar. Selain itu, anak biasanya juga akan mengeluh sakit saat berjalan karena sel-sel leukemia yang menyebar ke tulang. Bila sel-sel leukemia sudah menyebar ke otak, anak dapat mengalami kejang. Waspadai gejala-gejala tersebut di atas dan segera bawa ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya untuk dikonfirmasi.

Mengenai tumor padat, hal ini dapat dijumpai pada hampir semua organ tubuh seorang anak, mulai dari kepala sampai ujung kaki. Orangtua biasanya meraba tumor atau benjolan pada tubuh seorang anak pada saat mereka memandikannya. Seperti prinsip yang telah disebutkan sebelumnya di atas, segera bawa anak ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya untuk mengkonfirmasi apakah benar benjolan yang teraba di tubuh anak itu benar kanker atau bukan. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diwaspadai orangtua bila melihat atau meraba benjolan pada mata, leher, paru, perut, alat kelamin, tangan atau kaki, dan otak.

Kenali 7 Gejala Kanker Pada Anak

  1. Leher  Terdapat benjolan yang dijumpai di leher anak bertambah besar dalam waktu yang singkat. Biasanya anak tidak mengeluh kesakitan bila benjolan ditekan atau dipegang. Berbeda dengan benjolan yang timbul akibat infeksi, yang biasanya akan terasa sakit bila ditekan atau dipegang dan teraba panas bila diraba. Infeksi pada gigi dan telinga dapat menyebabkan benjolan dengan karakteristik tersebut. Konfirmasi perlu dilakukan mengingat penanganan kedua benjolan tersebut di atas yang berbeda.
  2. Paru Gejala sesak napas dan setelah dilakukan foto dada ternyata dijumpai sel kanker di parunya, jangan berpikiran bahwa anak ini terkena kanker paru. Tidak ada kanker paru pada anak. Keadaan ini biasanya merupakan akibat dari penyebaran suatu jenis kanker tertentu ke paru-paru. Salah satu jenis kanker pada anak yang dapat menyebar hingga ke paru-paru adalah kanker tulang.
  3. Perut Banyak organ yang dapat dijumpai di dalam perut, antara lain hati, ginjal, indung telur, dan lain-lain. Semua organ-organ tersebut di atas dapat terkena kanker. Secara fisik, perut anak akan terlihat membuncit dan bila ditekan akan teraba suatu benjolan. Periksakan segera anak ini ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Hal lain yang perlu diperhatikan orangtua adalah jangan terlalu sering menekan perut anaknya yang makin lama makin membesar karena dapat mempermudah penyebaran.
  4. Mata Mata anak terlihat seperti mata kucing, matanya merah, terjadi gangguan penglihatan, atau juling. Khusus tentang mata merah, biasanya orangtua akan memberi obat tetes mata yang dijual secara bebas di pasaran. Orangtua boleh saja melakukan tindakan tersebut di atas, namun bila dalam tiga hari tidak ada perbaikan, bawa ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Bisa saja itu bukan suatu penyakit mata biasa melainkan gejala awal dari kanker mata.
  5. Alat kelamin Alat kelamin yang dimaksud adalah alat kelamin pria. Secara fisik, testis kanan dan kiri terlihat tidak sama besar, konsistensi testis yang terkena biasanya keras, dan tidak dijumpai tanda-tanda infeksi. Kanker pada organ testis, sama seperti halnya paru-paru, dapat merupakan akibat penyebaran dari suatu jenis kanker tertentu ke testis. Jenis kanker yang dimaksud, yang dapat menyebar ke testis adalah leukemia.
  6. Tangan atau kaki Waspada bila terlihat ada bengkak pada tangan atau kaki. Pembengkakan ini biasanya dapat disertai dengan demam atau nyeri.
  7. Otak Benjolan pada otak memang tidak dapat dilihat maupun diraba. Walaupun demikian, orangtua tetap dapat mewaspadai gejala kanker otak dengan melihat dampak yang ditimbulkan akibat adanya suatu benjolan di otak. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah pusing, muntah yang menyemprot, lumpuh, dan gangguan keseimbangan.

Pencegahan

Kanker pada anak memang berbeda dari kanker yang dijumpai pada orang dewasa. Kanker pada orang dewasa dapat dicegah, sementara pada anak tidak. Pola hidup dan makan yang sehat tetap harus diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Bukan semata bertujuan mencegah kanker yang dapat timbul pada usia kanak-kanak, namun untuk mencegah agar pada saat mereka menginjak usia dewasa, dapat terhindar dari berbagai jenis kanker yang biasanya menyerang orang dewasa.

The International Union Against Cancer, atau lebih dikenal dengan UICC, menganjurkan kepada orangtua agar mengajarkan anak-anak, antara lain untuk tidak merokok, makan dengan pola gizi seimbang, dan mengikuti program imunisasi yang berlaku di negara masing-masing. Himbauan tersebut bertujuan agar anak-anak itu saat menginjak usia dewasa dapat terhindar dari kanker paru, kanker usus besar, kanker hati, kanker leher rahim, dan jenis kanker lain yang hanya dapat terjadi pada usia dewasa. Banyak orangtua mempersalahkan diri sendiri karena anaknya terkena kanker. Beranggapan bahwa merekalah penyebab dari semua permasalahan yang terjadi pada anaknya.

Deteksi Dini Kanker Pada Anak

  • Dari sekian banyak kanker yang dapat ditemui pada anak, baru satu jenis yang dapat dideteksi dini secara dini, yakni kanker bola mata atau dikenal dengan istilah retinoblastoma. Penting bagi orang tua untuk mengetahui dan mewaspadai gejala kanker pada anak mengingat bahwa baru ada satu jenis kanker pada anak yang dapat dideteksi dini.
  • Deteksi dini untuk retinoblastoma dinamakan :”Lihat Merah”. Pemeriksaannya bisa dilakukan seorang tenaga kesehatan yang telah dilatih sebelumnya. Tidak harus oleh dokter yang bertugas di rumah sakit besar. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut ophtalmoscope. Suatu alat untuk melihat bagian dalam dari mata anak yang diperiksa. Retinoblastoma terjadi pada anak usia balita. Dalam proses pemeriksaan, anak tersebut biasanya diminta untuk duduk di pangkuan ibunya. Sementara itu, pemeriksa berada tidak jauh dari hadapan merja. Bila mata anak dalam kondisi normal, maka pemeriksa, melalui alat ophthalmoscope, akan melihat warna merah terpantul dari mata anak itu.
  • Konsultasikan dengan pihak medis jika tanda-tanda kanker sudah mulai terlihat. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan dini. Datangi rumah sakit yang menawarkan jasa pengobatan khusus hematologi dan onkologi anak agar pengobatan dini berjalan dengan maksimal
  • Kanker pada dasarnya dapat diobati dan sembuh bila dijumpai pada stadium awal. Itulah pentingnya orangtua harus mengerti dan waspada terhadap gejala-gejala kanker pada anak. Tidak cukup berhenti sampai di situ, jika orangtua mencurigai anaknya terkena kanker, segera bawa ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatannya lainnya untuk mendapatkan konfirmasi dan penanganan selanjutnya. Sebagai contoh, seorang anak yang terkena kanker mata yang dibawa orangtuanya ke rumah sakit pada stadium awal dan mendapatkan penanganan yang baik dan benar, ternyata memiliki angka harapan hidup bebas tumor dua tahun sebesar 80%. Sebaliknya bila dijumpai pada stadium lanjut, angka harapan hidup bebas tumor dua tahun turun hingga 25%.

.

growupclinic.com

Supported By:

GRoW UP CLINIC JAKARTA Yudhasmara Foundation GRoW UP CLINIC I Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210, phone (021) 5703646 – 44466102 GRoW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430, Phone (021) 44466103 – 97730777email :   http://growupclinic.com http://www.facebook.com/GrowUpClinic Creating-hashtag-on-twitter@growupclinic
“GRoW UP CLINIC” Jakarta Focus and Interest on: *** Allergy Clinic Online *** Picky Eaters and Growup Clinic For Children, Teen and Adult (Klinik Khusus Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikkan Berat Badan)*** Children Foot Clinic *** Physical Medicine and Rehabilitation Clinic *** Oral Motor Disorders and Speech Clinic *** Children Sleep Clinic *** Pain Management Clinic Jakarta *** Autism Clinic *** Children Behaviour Clinic *** Motoric & Sensory Processing Disorders Clinic *** NICU – Premature Follow up Clinic *** Lactation and Breastfeeding Clinic *** Swimming Spa Baby & Medicine Massage Therapy For Baby, Children and Teen ***
Professional Healthcare Provider “GRoW UP CLINIC” Dr Narulita Dewi SpKFR, Physical Medicine & Rehabilitation curriculum vitae HP 085777227790 PIN BB 235CF967  Clinical – Editor in Chief : Dr WIDODO JUDARWANTO, pediatrician email : judarwanto@gmail.com curriculum vitae Creating-hashtag-on-twitter: @WidoJudarwanto www.facebook.com/widodo.judarwanto Mobile Phone O8567805533 PIN BB 25AF7035

We are guilty of many errors and many faults. But our worst crime is abandoning the children, neglecting the fountain of life.
Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider

Copyright © 2013, GRoW UP CLINIC Information Education Network. All rights reserved
About these ads

Tentang GrowUp Clinic

In 1,000 days Your Children, You can change the future. Our Children Our Future
Tulisan ini dipublikasikan di ***Kesehatan Tersering, ***Penyakit Bawaan-Kongenital, ***Penyakit Berbahaya, *Pediatric-Hematology Oncology dan tag . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Ubah )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Ubah )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Ubah )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Ubah )

Connecting to %s