Dampak Kekurangan Vitamin D dan Pencegahannya
American Medical Association dan US National Research Council pertama kali di tahun 1950 menyatakan bahwa vitamin D sangat penting untuk melindungi gigi dari pembusukan atau karies gigi. Penelitian menunjukkan asupan vitamin D telah dikaitkan dengan pengurangan risiko kerusakan gigi hingga 50 persen. Kebutuhan vitamin D harus dipenuhi sejak kehamilan untuk memelihara kesehatan janin dan mineralisasi tulang dan bakal gigi anak dengan lebih baik. Tetapi kadar vitamin D juga harus disesuaikan berdasarkan usia, karena terlalu banyak vitamin D dapat menyumbat pembuluh darah.
Vitamin D memiliki peran penting sebagai pembentuk struktur tulang dan gigi yang fungsinya memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam pencegahan terhadap infeksi, kelainan imunitas, dan keganasan. Defisiensi asupan vitamin D merupakan faktor risiko terjadinya ricketsia dan meningkatkan kemungkinan anak mengalami osteopenia atau osteoporosis dini. Selain itu, terjadinya defisiensi vitamin D dapat menyebabkan terjadinya rekurensi penyakit infeksi, kelainan yang berkaitan dengan imunitas, ataupun terjadinya suatu keganasan.
Di Jakarta terdapat prevalensi yang tinggi (75,9%) terhadap insufisiensi vitamin D dan defisiensi (15%) pada anak sehat usia sekolah dasar. Hasil studi menunjukkan sebanyak 91 anak (75,8%) anak mengalami insufisiensi vitamin D, 45% di antaranya adalah anak perempuan. Persentase ini menunjukkan terjadinya insufisiensi vitamin D di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan Malaysia (37,1%) ataupun yang terjadi di Afrika (30%). Namun, defisiensi vitamin D hanya didapatkan pada 18 dari 120 anak yakni sebesar 15%. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan Malaysia yang mempunyai persentase 35,3% pada anak yang mengalami defisiensi vitamin D. Anak perempuan juga mendominasi terjadinya defisiensi vitamin D di Indonesia, yakni sebesar 11,7% dari 15% tersebut.
Ditinjau dari kadar kalsium, sebanyak 20 anak (16,7%) memiliki kadar kalsium yang rendah karena kadarnya < 9.1 mg/dL. Hipokalsemia ini kemungkinan terjadi akibat adanya hubungan antara defisiensi vitamin D pada studi ini dan kurangnya asupan kalsium pada anak. Yang menakjubkan, tidak ada pengaruh antara intensitas paparan sinar matahari dan kadar vitamin D pada hasil studi ini. Begitu pula dengan faktor lain yang tidak berpengaruh seperti obesitas, status gizi, warna kulit, cara berpakaian, dan konsumsi susu.
Vitamin D
Vitamin D adalah jenis vitamin yang murah dan bisa Anda dapatkan dimana saja hanya dengan terpapar sinar matahari. Tetapi kini banyak orang yang kekurangan vitamin D, padahal kurangnya vitamin D sejak masih bayi berkaitan dengan risiko kerusakan gigi di usia dewasa.
Sekarang ini lebih banyak orang yang kekurangan vitamin D daripada orang yang dapat memenuhi sesuai kebutuhannya. Hal ini disebabkan karena penggunaan tabir surya yang mengurangi jumlah sinar UV yang menembus kulit dan membantu proses sintesis vitamin D secara alami, meskipun hal ini baik untuk mencegah kanker kulit.
Kurangnya waktu paparan sinar matahari karena bekerja, sekolah, atau aktivitas lain yang banyak dilakukan di dalam ruangan. Selain itu, seseorang mungkin kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, serta kondisi obesitas yang membuat tubuh kesulitan memproduksi jumlah vitamin D yang mencukupi.
Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Penamaan ini berdasarkan International Union of Pure and Applied Chemist (IUPAC). Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan dalam pembentukkan struktur tulang dan gigi yang baik.[4] Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk, stroberi, tomat, brokoli, dan sayuran hijau lainnya.
Vitamin ini sendiri merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu turunan dari kolesterol. Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3.aktivasi vitamin D dilakukan oleh hormon paratiroid. Vitamin D2 atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman. Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia. Pada ginjal, vitamin D dikonversi menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25-dihydroxycholecalciferol.
Peranan di dalam tubuh
Di dalam tubuh, vitamin D dapat membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat. Vitamin D meningkatkan absorbsi kalsium di saluran pencernaan. Selain itu, vitamin D juga dapat memperkuat sistem kekebalan dan mencegah berbagai jenis kanker. Apabila terjadi defisiensi vitamin D, tubuh akan mengalami berbagai gangguan penyakit, antara lain osteoporosis, osteopenia, diabetes, hipertensi, dan berbagai penyakit jantung, kanker payudara, dan kanker endometrium.
Molekul aktif dari vitamin D, yaitu kalsitriol, merupakan pemeran utama dalam metabolisme absorpsi kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan untuk melawan beberapa penyakit, termasuk diabetes dan kanker. Sumber utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi ultraviolet.
Di dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan bantuan senyawa garam empedu. Setelah diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di jaringan lemak (adiposa) dalam bentuk yang tidak aktif.
Vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi tubuh. Saat terpapar cahaya matahari, senyawa prekursor 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi senyawa kolekalsiferol. Induksi ini terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet B (UVB). Pada tahap selanjutnya, senyawa kolekalsiferol ini akan diubah menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh. Kalsitrol sendiri diproduksi di ginjal yang kemudian akan diedarkan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan, terutama di organ tulang dan gigi.
Kebutuhan Vitamin D
Menurut Recommended Dietary Allowance (RDA), asupan vitamin D yang tepat untuk setiap kelompok usia adalah sebagai berikut:
- Usia 0 sampai 12 bulan membutuhkan vitamin D sebanyak 400 IU
- Usia 1 sampai 70 tahun membutuhkan vitamin D sebanyak 600 IU
- Usia lebih dari 70 tahun membutuhkan vitamin D sebanyak 800 IU
Sumber alami terbaik vitamin D adalah ikan berlemak seperti salmon, tuna, ikan pedang, dan sarden. Minuman seperti susu dan yoghurt sering diperkaya dengan vitamin D. Susu formula yang disetujui oleh badan kesehatan umumnya juga mengandung vitamin D sebanyak 40 hingga 100 IU per 100 kalori dari susu formula.
Anda dapat memperoleh asupan vitamin D secara alami dari sinar matahari. Peneliti menyarankan bahwa orang dewasa dan anak-anak membutuhkan 5 sampai 30 menit paparan sinar matahari antara pukul 10:00-15.00 pada wajah, lengan, kaki atau punggung tanpa perlindungan tabir surya setidaknya dua kali per minggu.
.
Supported By:
GRoW UP CLINIC JAKARTA Yudhasmara Foundation GRoW UP CLINIC I Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210, phone (021) 5703646 – 44466102 GRoW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430, Phone (021) 44466103 – 97730777email : http://growupclinic.com http://www.facebook.com/GrowUpClinic @growupclinic
“GRoW UP CLINIC” Jakarta Focus and Interest on: *** Allergy Clinic Online *** Picky Eaters and Growup Clinic For Children, Teen and Adult (Klinik Khusus Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikkan Berat Badan)*** Children Foot Clinic *** Physical Medicine and Rehabilitation Clinic *** Oral Motor Disorders and Speech Clinic *** Children Sleep Clinic *** Pain Management Clinic Jakarta *** Autism Clinic *** Children Behaviour Clinic *** Motoric & Sensory Processing Disorders Clinic *** NICU – Premature Follow up Clinic *** Lactation and Breastfeeding Clinic *** Swimming Spa Baby & Medicine Massage Therapy For Baby, Children and Teen ***Professional Healthcare Provider “GRoW UP CLINIC” Dr Narulita Dewi SpKFR, Physical Medicine & Rehabilitation curriculum vitae HP 085777227790 PIN BB 235CF967 Clinical – Editor in Chief : Dr WIDODO JUDARWANTO, pediatrician email : judarwanto@gmail.com curriculum vitae : @WidoJudarwanto www.facebook.com/widodo.judarwanto Mobile Phone O8567805533 PIN BB 25AF7035We are guilty of many errors and many faults. But our worst crime is abandoning the children, neglecting the fountain of life. |