Tanda dan Gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Serta Penanganannya

Tanda dan Gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Serta Penanganannya

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau adverse events following immunization adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Pada keadaan tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari (arthritis kronik pasca vaksinasi rubella), atau bahkan 42 hari (infeksi virus campak vaccine-strain pada pasien imunodefisiensi pasca vaksinasi campak, dan polio paralitik serta infeksi virus polio vaccine-strain pada resipien non imunodefisiensi atau resipien imunodefisiensi pasca vaksinasi polio).

Pada umumnya reaksi terhadap obat dan vaksin dapat merupakan reaksi simpang (adverse events), atau kejadian lain yang bukan terjadi akibat efek langsung vaksin. Reaksi simpang vaksin antara lain dapat berupa efek farmakologi, efek samping (side-effects), interaksi obat, intoleransi, reaksi idoisinkrasi, dan reaksi alergi yang umumnya secara klinis sulit dibedakan. Efek farmakologi, efek samping, serta reaksi idiosinkrasi umumnya terjadi karena potensi vaksin sendiri, sedangkan reaksi alergi merupakan kepekaan seseorang terhadap unsur vaksin dengan latar belakang genetik. Reaksi alergi dapat terjadi terhadap protein telur (vaksin campak, gondong, influenza, dan demam kuning), antibiotik, bahan preservatif (neomisin, merkuri), atau unsur lain yang terkandung dalam vaksin.

KIPI yang paling serius terjadi pada anak adalah reaksi anafilaksis. Angka kejadian reaksi anafilaktoid diperkirakan 2 dalam 100.000 dosis DPT, tetapi yang benar-benar reaksi anafilaksis hanya 1-3 kasus diantara 1 juta dosis. Anak yang lebih besar dan orang dewasa lebih banyak mengalami sinkope, segera atau lambat. Episode hipotonik/hiporesponsif juga tidak jarang terjadi, secara umum dapat terjadi 4-24 jam setelah imunisasi.

Tanda dan gejala KIPI

Gejala klinis KIPI dapat timbul secara cepat maupun lambat dan dapat dibagi menjadi gejala lokal, sistemik, reaksi susunan saraf pusat, serta reaksi lainnya. Pada umumnya makin cepat KIPI terjadi makin cepat gejalanya.

Reaksi KIPI Gejala KIPI
Lokal
  • Abses pada tempat suntikan
  • Limfadenitis
  • Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis, BCG-itis
SSP
  • Kelumpuhan akut
  • Ensefalopati
  • Ensefalitis
  • Meningitis
  • Kejang
Lain-lain
  • Reaksi alergi: urtikaria, dermatitis, edema
  • Reaksi anafilaksis
  • Syok anafilaksis
  • Artralgia
  • Demam tinggi >38,5°C
  • Episode hipotensif-hiporesponsif
  • Osteomielitis
  • Menangis menjerit yang terus menerus (3jam)
  • Sindrom syok septik

Gejala Klinis KIPI sesuai jenis Imunisasi

Tidak ada satupun jenis vaksin yang aman tanpa efek samping, maka apabila seorang anak telah mendapatkan imunisasi perlu diobsevasi beberapa saat, sehingga dipastikan tidak terjadi KIPI (reaksi cepat). Berapa lama observasi sebenarnya sulit ditentukan, tetapi pada umumnya setelah pemberian setiap jenis imunisasi harus dilakukan observasi selama 15 menit.untuk menghindarkan kerancuan maka gejala klinis yang dianggap sebagai KIPI dibatasi dalam jangka waktu tertentu timbulnya gejala klinis.

Jenis Vaksin Gejala Klinis KIPI Saat timbul KIPI
Toksoid Tetanus (DPT, DT, TT) Syok anafilaksisNeuritis brakhialKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian 4 jam2-18 haritidak tercatat
Pertusis whole cell (DPwT) Syok anafilaksisEnsefalopatiKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian 4 jam72 jamtidak tercatat
Campak Syok anafilaksisEnsefalopatiKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian 4 jam5-15 haritidak tercatat
TrombositopeniaKlinis campak pada resipien imunokompromaisKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian 7-30 hari6 bulantidak tercatat
Polio hidup (OPV) Polio paralisisPolio paralisis pada resipien imunokompromaisKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian 30 hari6 bulan
Hepatitis B Syok anafilaksisKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian 4 jamtidak tercatat
BCG BCG-itis 4-6 minggu

Mengingat tidak ada satupun jenis vaksin yang aman tanpa efek samping, maka apabila seorang anak telah mendapatkan imunisasi perlu diobsevasi beberapa saat, sehingga dipastikan tidak terjadi KIPI (reaksi cepat). Berapa lama observasi sebenarnya sulit ditentukan, tetapi pada umumnya setelah pemberian setiap jenis imunisasi harus dilakukan observasi selama 15 menit.untuk menghindarkan kerancuan maka gejala klinis yang dianggap sebagai KIPI dibatasi dalam jangka waktu tertentu timbulnya gejala klinis.

PENANGANAN MASALAH PASKA IMUNISASI

  • Abses pada tempat suntikan. Bengkak tidak perlu diobati dikompres dengan air hangat atau larutan fisiologis NaCl bila timbul nanah, tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke dokter
  • Limfadenitis. Limfadenitis BCG adalah timbulnya pembesaran kelenjar disekitar tempat suntikan BCG seperti diketiak atau di lipatan paha. Limfadenitis BCG merupakan efek samping yang sering dijumpai padavaksinasi BCG meskipun jarang menimbulkan masalah yang serius. Kejadiannya berkisar 1-2 per1000 vaksinasi. Penanganan limfadenitis BCG masih diperdebatkan. Di lapangan tidak jarang kelainan ini diberi obat antituberkulosis (Isoniasid, INH) meskipun hasilnya tidak memuaskan. Bahkan ada yang melakukan oprasi pengambilan kelenjar yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Pada tipe lirnfadenitis non-supuratif, tindakan eksisi tidak dianjurkan, sedangkan pada tipe supuratif,eksisi dapat dianjurkan. Tindakan eksisi dilakukan apabila dengan aspirasi tidak menunjukkan hasilyang baik, sudah terjadi bentuk sinus, atau kelenjarnya multipel. Selain itu tindakan eksisi lebihdiindikasikan pada kosmetik yaitu rnencegah pecahnya kelenjar secara tidak beraturan. Pemberianobat antituberkulosis setelah eksisi tidak memberikan hasil yang lebih baik. Kalau eksisi dianjurkan,maka tindakan insisi pada limfadenitis BCG tidak dianjurkan.
  • BCG-itis. BCG, luka tidak perlu diobati cukup dibersihkan atau dikompres dengan air hangat atau larutan fisiologis NaCl bila timbul nanah, tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke dokter.
  • DPT, bila panas atau rewel diberikan obat penurun panas dan berikan kompres dingin.
  • Campak, bila timbul panas atau rewel berikan obat panas
  • Shock anafilaksis. Shock anafilaksis adalah suatu syndroma klinis yang ditandai dengan adanya hipotensi, tacycardia, kulit yang dingin, pucat basah, hiperventilasi, perubahan status mental, penurunan produksi urine yang diakibatkan oleh reaksi anafilaksis. Penanganan Shock anafilaksis. 1. Baringkan penderita dalam posisi shock yakni tidur terlentang dengan tungkai lebih tinggi dari kepala pada alas yang keras 2. Bebaskan jalan nafas 3. Tentukan penyebab dan lokasi masuknya bahan alergen 4. Bila masuk melalui ekstremitas pasang torniquette 5. Berikan Adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,25 ml sub cutane 6. Monitor pernafasan dan hemodinamika 7. Berikan suplemen oksigen 8. Untuk kasus yang sedang berikan Adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,25 ml intra muskuler 9. Bila berat berikan Adrenalin 1 : 100- sebanyak 2,5 – 5 ml intra vena 10.Bila vena colaps berikan Adrenalin sub lingual atau trans tracheal 11.Berikan Aminophillin 5 – 6 mg/ kg BB Iv bolus diikuti 0,4 – 0,9 mg/kg BB/ menit per drip ini untuk bronchospasme yang persisten 12.Berikan cairan infus dengan berpedoman pada kadar hematokrit 13.Monitor hemodinamika dan pernafasan 14.Bila tidak membaik rujuk ke intitusi yang lebih tinggi
  • Reaksi alergi: urtikaria, dermatitis, edema dalam keadaan tertentu dapat diberikan antihistamin, sebaiknya tidak diberikan kortikosteroid. Gejala ini dalam beberapa saat akan membaik, bila terdapat faktor utama yang lain bisa berkepanjangan tetapi dalam ekadaan ini imuniasasi hanya dalam keadaan kebetulan (co-accident).
  • Artralgia Bila mengganggu diberi antipiretik atau analgesik sejenis paracetamol atau NSID lainnya
  • Demam tinggi >38,5°C. Bila mengganggu diberi antipiretik atau analgesik
  • Episode hipotensif-hiporesponsif
  • Osteomielitis Osteomielitis adalah proses inflamasi atau peradangan tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan daripada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan tulang mati). Osteomielitis dapat menjadi masalah kronis yang akan mempengaruhi kualitas hidup atau Bila mengganggu diberi antipiretik atau analgesik sejenis paracetamol atau NSID lainnya. Harus segera dibawa ke dokter ortopedi
  • Menangis menjerit yang terus menerus (3jam). Bila mengganggu diberi antipiretik atau analgesik
  • Neuritis brakhial. Dapat diberi vitamin neurotropik Bila mengganggu diberi antipiretik atau analgesik

Artikel Imunisasi terkait lainnya

  • Rekomendasi Jadwal Imunisasi Anak Terbaru Tahun 2012
  • Inilah Penyebab Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
  • Kenali Tanda dan Gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
  • Kenali Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan Penanganannya
  • Inilah Penanganan Efek Samping Imunisasi dan KIPI
  • “Vaksin Polio Haram ?”, Inilah Rekomendasi MUI
  • Inilah 20 Mitos Tidak Benar Yang Disebarkan Kampanye Hitam Anti Imunisasi
  • Kontroversi Imunisasi di Kalangan Umat Islam
  • Dampak Pengabaian Imunisasi, Difteri Mengancam
  • Permasalahan Pemberian Imunisasi Polio
  • Permasalahan Imunisasi Dalam Masyarakat
  • Update Photo-Poster: Imunisasi Hak Anak Yang Tidak Bisa Ditunda
  • Hepatitis B dan Imunisasi Hepatitis B Pada Anak dan Remaja
  • Vaksin Polio Tetes Aman, Tetapi Lebih Aman Polio Injeksi
  • Vaksin Pentavalent, Vaksin Terbaru Biofarma Mencegah 5 Penyakit
  • RotaTeq dan Rotarix Vaksin Terbaru Mencegah Infeksi Diare Rotavirus
  • Prevenar dan Synflorix, Vaksin Pnemokokus Mencegah Invasive Pneumococcal Disease (IPD)
  • Benarkah Kontroversi Autism dan Imunisasi Thimerosal ?
  • Cara Menyikapi Kontroversi Autism dan Imunisasi
  • Kumpulan Artikel Lengkap Kesehatan Anak dr Widodo Judarwanto SpA
  • Update Photo-Poster: Imunisasi Hak Anak Yang Tidak Bisa Ditunda
  • Jadwal Terbaru dan Terlengkap : Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2011
  • ARTIKEL IMUNISASI LAINNYA

supported by

GRoW UP CLINIC Yudhasmara Foundation Inspirasi Orangtua Cerdas, Tumbuhkan Anak Semakin Sehat, Kuat dan Pintar

  • GRoW UP CLINIC I Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210, phone (021) 5703646 – 44466102
  • GRoW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430, phone (021) 44466103 – 97730777
  • email :
  • http://childrengrowup.wordpress.com
WORKING TOGETHER SUPPORT TO THE HEALTH OF ALL CHILDREN BY CLINICAL, RESEARCH AND EDUCATIONS. Advancing of the future pediatric and future parenting to optimalized physical, mental and social health and well being for fetal, newborn, infant, children, adolescents and young adult
“GRoW UP CLINIC” Focus and Interest on:

  • Children Allergy Clinic Online
  • Picky Eaters and Growup Clinic For Children, Teen and Adult (Klinik Khusus Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikkan Berat Badan)
  • Children Foot Clinic
  • Children Rehabilitation Clinic
  • Oral Motor Disorders and Speech Clinic
  • Children Sleep Clinic
  • Pain Management Clinic Jakarta
  • Medicine Baby & Children Gym Massage
  • NICU – Premature Follow up Clinic

Professional Healthcare Provider “GRoW UP CLINIC”

  • Dr Narulita Dewi SpKFR, Physical Medicine & Rehabilitation curriculum vitae HP 085777227790 PIN BB 235CF967
  • Dr Widodo Judarwanto SpA, Pediatrician
  • Fisioterapis dan terapi okupasi lainnya

Clinical – Editor in Chief :

Dr WIDODO JUDARWANTO SpA, pediatrician

  • email :
  • curriculum vitae
  • For Daily Newsletter join with this Twitter https://twitter.com/WidoJudarwanto
  • Twitter: @WidoJudarwanto
  • Facebook: http://www.facebook.com/widodo.judarwanto
  • Mobile Phone O8567805533
  • PIN BB 28839D57

Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider

Copyright © 2012, GRoW UP CLINIC Information Education Network. All rights reserved

About these ads

Tentang GrowUp Clinic

In 1,000 days Your Children, You can change the future. Our Children Our Future
Tulisan ini dipublikasikan di **Imunisasi dan tag , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Ubah )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Ubah )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Ubah )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Ubah )

Connecting to %s