Pemeriksaan kehamilan yang rutin dilakukan ibu hamil semestinya dilakukan menyeluruh, sebagai bagian dari prenatal care. Pada awal trimester kedua, atau pada kehamilan minggu ke-20, sebaiknya bumil melakukan skrening dan pemeriksaan USG untuk mengenali dan mencegah risiko penyakit kritis.
Pemeriksaan USG
Pada kehamilan yang normal, pemeriksaan USG memang tidak perlu terlalu sering. Sebaiknya dilakukan di usia kehamilan 10, 20 dan 30 minggu. Namun pemeriksaan USG wajib dilakukan di usia kehamilan antara 20-22 minggu. Di usia kehamilan 20 minggu dilakukan untuk mendeteksi kelainan bawaan yang kebanyakan terbanyak di usia itu.
Melalui pemeriksaan USG, seorang dokter akan melihat posisi bayi, cairan ketuban, mengukur berat dan panjang bayi, perkiraan kelahiran, detak jantung, hingga mengetahui letak plasenta. Selain mengetahui kesehatan bayi, pemeriksaan USG juga bisa meningkatkan bonding antara ibu dan bayi. Lewat gambar USG calon ibu bisa mengintip bayinya sehingga timbul ikatan dan rasa cinta.
USG Deteksi Kelainan Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan diderita sekitar satu persen dari jumlah kelahiran hidup dan sebagian besarnya harus dioperasi. Penyakit ini sudah dapat dideteksi melalui USG sejak bayi berusia 20 minggu di kandungan.
Bila dideteksi saat kehamilan dokter akan melakukan tindakan intervensi agar kelainan penyakitnya tidak parah. Deteksi kelainan jantung bawaan juga bisa dilakukan saat bayi lahir.
Sekitar 30 persen dari bayi yang menderita penyakit jantung bawaan harus dioperasi. Ada yang harus dioperasi segera, ada juga yang bisa ditunda, tergantung tumbuh kembang bayi.
Saat ini sudah ada tindakan operasi nonbedah untuk penyakit jantung bawaan, tergantung pada jenisnya. Caranya dengan memasukkan kateter dari lipatan paha sampai jantung. Di jantung akan diletakkan alat seperti payung atau per untuk menutup lubang di serambi. Risiko bayi menderita penyakit jantung bawaan meningkat jika ibu hamil punya kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga.
Pemeriksaan Skrening
Skrening, bisa dari sejak kunjungan pertama saat ibu memeriksakan kehamilannya. Namun jika dokter tidak meminta pasien untuk Skrening, pasien berhak meminta. Tidak apa-apa mengingatkan dokter untuk Skrening
Skrening sebaiknya dilakukan bumil dalam kondisi kehamilan apa pun, termasuk bumil yang dinyatakan baik-baik saja. Screening menjadi wajib apabila bumil memiliki riwayat penyakit tertentu. Skrening dilakukan agar tahu penyakit lebih awal, sebagai bentuk proteksi pada ibu dan janin.
Melalui pemeriksaan menyeluruh pada ibu hamil ini, bisa diketahui seperti apa kondisi kehamilan secara lebih lengkap. Apakah ibu dan janin benar-benar dalam kondisi sehat, atau apakah ada infeksi dan penyakit kritis yang dideritanya pada saat hamil? Meskipun sebelum hamil, ibu tidak menderita penyakit kritis apa pun, seperti diabetes atau lainnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tenaga medis bisa melakukan tindakan lebih lanjut apakah ada kondisi yang membuat bumil harus mengonsumsi obat tertentu, pemeriksaan lebih lanjur, apakah pasien memiliki atau tidak memiliki penyakit penyerta, hingga apakah bumil memerlukan pengawasan kehamilan secara khusus. Tujuannya lebih untuk pencegahan dari berbagai kemungkinan terhadinya komplikasi kehamilan juga kelahiran.
Skrening juga penting dilakukan sejak awal oleh pasangan yang menikah beda kebangsaan. Pasangan beda bangsa memiliki kemungkinan mengalami ketidakcocokan rhesus (rhesus inkontalibita), karena adanya perbedaan golongan rhesus, yang berdampak pada terjadinya komplikasi kelahiran.
supported by
GRoW UP CLINIC Yudhasmara Foundation Inspirasi Orangtua Cerdas, Tumbuhkan Anak Semakin Sehat, Kuat dan Pintar
- GRoW UP CLINIC I Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210, phone (021) 5703646 – 44466102
- GRoW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430, phone (021) 44466103 – 97730777
- email :
- http://childrengrowup.wordpress.com
WORKING TOGETHER SUPPORT TO THE HEALTH OF ALL CHILDREN BY CLINICAL, RESEARCH AND EDUCATIONS. Advancing of the future pediatric and future parenting to optimalized physical, mental and social health and well being for fetal, newborn, infant, children, adolescents and young adult
Clinical – Editor in Chief : Dr WIDODO JUDARWANTO SpA, pediatrician
Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider Copyright © 2012, GRoW UP CLINIC Information Education Network. All rights reserved |