Kenali Gangguan Saluran Cerna Pada Anak dan Dampak Yang Menyertai
-
Tampaknya 1 di antaranya 3 manusia sehat mengalami hipersensitif saluran cerna. Hal ini akan lebih sering lagi pada anak usia di bawah 5 tahun mungkin sekitar 30-40% anak mengalami hipersensitifitas saluran cerna. Karena sebagian besar pada anak terjadi imaturitas atau ketidak matangan saluran cerna. Biasanya gangguan ini lebih mengganggu pada usia di bawah 5-7 tahun
-
Gangguan hipersensitif saluran cerna sering di anggap normal dan sering diistilahkan berbagai hal oleh para dokter seperti Gastrooesephageal Refluks, Dispepsi, Stomach Discomfort, gejala maag, kekurangan enzim, penyerapan tidak bagus, alergi susu, alergi makanan
-
Gangguan hipersensitif saluran cerna ini sering didiagnosis berlebihan seperti alergi susu sapi, amuba, disentri, penyakit Hisrchprung, usus buntu atau berbagai gangguan lainya
-
Hipersensitif saluran cerna ini biasanya hanya merupakan gangguan fungsional dan selama ini dianggap normal. Tetapi ternyata bila dicermati gangguan ini sering menyebabkan berbagai hal yang sangat mengganggu yang tidak disadari. Gangguan tersebut bisa beruba gangguan pertumbuhan berat badan, gangguan perilaku dan gangguan perkembangan lainnya.
- Gangguan fungsi saluran cerna ini bukan hagangguan organik sehingga bila dilakukan pemeriksaan USG, CT Scan, endoskopi atau pemeriksaan penunjang lainnya pada umumnya normal
Tanda dan Gejala Hipersensitif Saluran Cerna
Pada Bayi :
Pada Anak dan Dewasa : Pada usia anak keluhan muntah semakin berkurang tetapi masih sering mengalami mudah muntah bila menangis, berlari atau makan banyak atau bila naik kendaran bermotor, pesawat atau kapal. Sering mengalami MUAL pagi hari bila hendak gosok gigi atau sedang disuap makanan.Sering Buang Air Besar (BAB) 3 kali/hari atau lebih, sulit BAB (obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin, berak di celana. Sering GLEGEKAN, sering KEMBUNG, sering buang angin dan buang angin bau tajam. Sering NYERI PERUT. Pada penderita dewasa sering megalami gejala penyakit “Maag”, dyspepsia atau Iritable Bowel Syndrome |
Dampak Gangguan Yang Sering Menyertai
- Gangguan Alergi lainnya Mengalami gangguan alergi seperti hidung buntu, sesak, dermatitis gangguan kulit. THT: Hidung : Hidung buntu, bersin, hidung gatal, pilek, post nasal drip,epitaksis, salam alergi, rabbit nose, nasalcreases Tenggorok : tenggorokan nyeri/kering/gatal, palatum gatal, suaraparau/serak, batuk pendek (berdehem), Telinga: telinga terasa penuh/bergemuruh/berdenging, telinga bagian dalam gatal, nyeri telinga dengan gendang telinga kemerahan atau normal, gangguan pendengaran hilang timbul, terdengar suara lebih keras, akumulasi cairan di telinga tengah, pusing, gangguan keseimbangan.
- KESULITAN MAKAN dan BERAT BADAN SULIT NAIK Pada anak dengan gangguan fungsi saluran cerna sering mengalami kesulitan makan dan berat badan sulit naik terutama setelah usia 4- 6 bulan. Hal ini terjadi karena pada saat usia tersebut mulai diberi makanan tambahan baru. Bila terdapat makan yang tidak cocok terjadi reaksi simpang makanan mengakibatkan sensitif saluran cerna. Bila hal ini terjadi maka gangguan sulit makan dan berat badan tidak naik mulait terjadi
- DAYA TAHAN TUBUH MENURUN : mudah terkena infeksi batuk, [pilek, demam berulang dan berkepanjangan . Sebagian dokter mengistilahkan BKB (Batuk Kronis Berulang) atau pertusis like. Dalam keadaan seperti ini sebaiknya tidak perlu terburu-buru minum antibiotika karena penyebab paling sering adalah nfeksi virus yang akan sembuh sendiri dalam 5 hari Karena sering sakit berakibat Otalgia (nyeri telinga), Otitis media (infeksi telinga, sinusitis, polip, Tonsilitis kronis (amandel membesar) Dalam keadaan tertentu sebaiknya hindari operasi amandel yang tidak perlu
- OVERDIAGNOSIS TUBERKULOSIS (TB) pada anak dengan sensitif saluran cerna sering mengalami sulit makan, gangguan kenaikkan berat badan dan mudah sakit. Beberapa manifestasi tersebut sering mirip gejala penyakit TB (bahasa awam flrks) seheingga mengalami overdiagnosis dan overtreatment TB. Minum obat jangka panjang TB padahal tidak menderita penyakit tersebut. Hal ini sering terjadi karena gejala TB mirip berbagai penyakit lainnya
- GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN Mata bayi sering melihat ke atas. Tangan dan kaki bergerak terus tidak bisa dibedong/diselimuti. Senang posisi berdiri bila digendong, sering minta turun atau sering menggerakkan kepala ke belakang, membenturkan kepala. Sering bergulung-gulung di kasur, menjatuhkan badan di kasur (“smackdown”}. ”Tomboy” pada anak perempuan : main bola, memanjat dll. Tidak bisa diam bergerak terus.
- GANGGUAN TIDUR MALAM : tidur larut malam bolak-balik ujung ke ujung,“nungging”, berbicara, tertawa,berteriak saat tidur, sering terbangun duduk saat tidur,mimpi buruk, “beradu gigi”(bruxism)
- AGRESIF MENINGKAT sering memukul kepala sendiri, orang lain. Sering menggigit, menjilat, mencubit, menjambak (spt “gemes”)
- GANGGUAN KONSENTRASI: Cepat bosan sesuatu aktifitas kecuali menonton televisi,main game, baca komik, belajar. Mengerjakan sesuatu tidak bisa lama, tidak teliti, sering kehilangan barang, tidak mau antri, pelupa, suka “bengong”, Tapi anak sangat cerdas
- EMOSI TINGGI (mudah marah, sering berteriak /mengamuk/tantrum), keras kepala, negatifisme
- GANGGUAN KESEIMBANGAN KOORDINASI DAN MOTORIK : Terlambat bolak-balik, duduk, merangkak, berjalan dan melompat. Jalan terburu-buru, mudah terjatuh/ menabrak, duduk leter ”W”, ”pincang” sesaat
- GANGGUAN SENSORIS : sensitif terhadap suara (frekuensi tinggi) , cahaya (silau), raba (jalan jinjit, flat foot, mudah geli, mudah jijik)
- GANGGUAN ORAL MOTOR : Terlambat bicara, bicara terburu-buru, cadel, gagap. Gangguan mengunyah dan menelan , tidak bisa makan makanan berserat (daging sapi, sayur, nasi) Disertai keterlambatan pertumbuhan gigi.
- IMPULSIF : banyak bicara,tertawa berlebihan, sering memotong pembicaraan orang lain
- Memperberat gejala AUTIS, ADD dan ADHD
- SUSUNAN SARAF PUSAT : sakit kepala, MIGRAIN, TICS (gerakan mata sering berkedip), , KEJANG NONSPESIFIK (kejang tanpa demam & EEG normal).
Penyebab dan Pemicu
- Genetik Hipersensitif saluran cerna biasa terjadi karena secara genetik atau bakat alamiah. Biasanya faktor keturunan sangat berperananan. Faktor fenotipe atau kesamaan wajah misalnya orangtua, anak atau saudara yang mempunyai wajah sama biasanya akan mengalami gangguan hieprsensitif saluran cerna yang sama.
- Alergi dan Hipersensitifitas Makanan Gangguan hipersensitif saluran cerna sering terjadi pada penderita alergi makanan, hipersensitif makanan, penyakit celiak dan gangguan reaksi simpang makanan lainnya. Gangguan hipersensitif saluran cerna tersebut akan hilang timbul sering disebabkan karena pengaruh beberapa makanan yang menggganggu atau reaksi simpang makanan. Alergi makanan harus dicurigai sebagai penyebab gangguan manifestasi alergi selama ini bila terdapat gangguan saluran cerna. Tetapi sayangnya gangguan saluran cerna tersebut sangat ringan dan dianggap biasa sehingga lepas dari pengamatan penderita ataupun bahkan seorang dokter ahli. Bila hal ini terjadi maka seringkali terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi penyebab alergi. Sehingga sering overdiagnosis, bahwa penyebab alergi adalah debu dan udara dingin, padahal alergi makanan sangat mungkin berperanan penting.
- Dianggap Bagian Terpisah Penderita sensitif saluran cerna biasanya tidak hanya mengalami satu gejala saja, misalnya disertai gelala alergi lainnya seperti asma, hidung, dermatitis (alergi kulit). Penderita sensitif saluran cerna biasanya terganggu beberapa organ tubuhnya khususnya saluran cernanya secara bersamaan meski dalam bentuk ringan. Tetapi sayang dalam praktek sehari-hari untuk menilai gangguan alergi sebagian dokter seringkali hanya memandang satu keluhan saja dalam penanganan sebuah penyakit. Misalnya dokter kulit hanya melihat gangguan dermatitis padahal saluran cernanya bermasalah juga karena alergi. Sedangkan dokter ahli pernapasan atau paru hanya memandang asma sebagai masalah utama, padahal penderita asma juga sering mengalami gangguan saluran cerna seperti Gastrooesephageal Refluks, mual atau nyeri perut. Demikian juga ahli THT hanya melihat gangguan sinusitis yang dipicu alergi, tetapi tidak melihat keluhan sensitif saluran cerna. Sebaliknya dokter ahli saluran cerna hanya melihat keluhan saluran cerna tersendiri padahal keluhan asma, rinitis dan dermatitis yang menyertai adalah termasuk kesatuan dalam gangguan penyakit itu.
- Infeksi virus atau infeksi lain Infeksi virus atau infeksi lain yang terjadi di luar saluran cerna tetapi dapat mengganggu saluran cerna. Gejala infeksi virus kadang ringan seperti badan hangat, sakit kepala, badan pegal atau kecapekan, batuk dan pilek. Karena ringannya keluhan selama ini infeksi virus tersebut dianggap sebagai masuk angin, terlalu capek, mau flu tidak jadi atau panas dalam. Justru saat ke dokter penyebab tersering dan lebih berat adalah infeksi virus bukan alergi. Sebaliknya justru alergi timbul lebih ringan dan penderita tidak ke dokter. Sehingga sering asma kambuh lagi saat flu, sinusitis kambuh lagi saat flu, nyeri perut atau gejala maag timbul saat flu atau sesak timbul lagi saat batuk yang keras dan demam. Tetapi sayangnya penderita bahkan dokter sekalipun kadang sulit membedakan antara virus dan alergi. Seringkali gejala alergi disebut infeksi sebaliknya infeksi virus dianggap sebagai alergi.
Penanganan:
- Bila terdapat satu atau beberapa gangguan hipersensitif saluran cerna dan disertai beberapa gejala laian yang menyertai maka sangat mungkin gangguan saluran cerna tersebut berkaitan sebagai faktor penyebab atau pemicu. Misalnya saat sakit perut seringkali terjadi keluhan sakit kepala. Demikian juga saat asma, gangguan kulit atau pilek kabuh sering disertai gangguan sensitif saluran cerna.
- Lakukan diet elminasi provokasi makanan selama 3 minggu untuk mendiagnosis dan memperbaiki saluran cerna. Lihat dan baca Intervensi Diet (Eliminasi Provokasi Makanan) Sebagai Terapi dan Diagnosis Berbagai Gangguan Fungsional Tubuh Manusia
- Bila setelah dalam 3 minggu berbagai gangguan tersebut membaik maka dapat dipastikan bahwa gangguan sensitif saluran cerna tersebut berkaitan dengan berbagai gangguan yang ada.
- Obat-obatan untuk berbagai gangguan tersebut hanya bersifat sementara. Setelah itu gangguan tersebut akan hilang timbul berulang terus.
supported by
CHILDREN GRoW UP CLINIC Yudhasmara Foundation Inspirasi Orangtua Cerdas, Tumbuhkan Anak Semakin Sehat, Kuat dan Pintar
- CHILDREN GRoW UP CLINIC I Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210, phone (021) 5703646 – 44466102
- CHILDREN GRoW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430, phone (021) 44466103 – 97730777
- email :
- http://childrengrowup.wordpress.com
WORKING TOGETHER FOR STRONGER, SMARTER AND HEALTHIER CHILDREN BY EDUCATION, CLINICAL INTERVENTION, RESEARCH AND NETWORKING INFORMATION . Advancing of the future pediatric and future parenting to optimalized physical, mental and social health and well being for fetal, newborn, infant, children, adolescents and young adult
LAYANAN KLINIK KHUSUS “CHILDREN GRoW UP CLINIC”
PROFESIONAL MEDIS “CHILDREN GRoW UP CLINIC”
|
Clinical – Editor in Chief :
Dr WIDODO JUDARWANTO SpA, pediatrician
- email :
- curriculum vitae
- For Daily Newsletter join with this Twitter https://twitter.com/WidoJudarwanto
Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider
Copyright © 2012, CHILDREN GRoW UP CLINIC Information Education Network. All rights reserved
Apa obatx gangguan saluran cerna pada anak