Deteksi Dini Autis, Trophoblastic Inclusions Dalam Plasenta

Resiko terjadinya autis pada anak ternyata bisa dideteksi sejak dini dengan mengamati plasenta yang mengandung sebuah stuktur abnormal yang disebut dengan trophoblastic inclusions (TIs). Jika struktur-struktur ini telah ditemukan sejak si anak lahir dan intervensinya segera dimulai, maka anak akan memperoleh manfaat yang luar biasa, apalagi jika mereka ternyata memang benar-benar mengidap autis. Kalaupun tidak terbukti autis, anak juga takkan terkena dampak dari metode ini.

Penelitian itu dilakukan Klimadkk dengan meneliti dan  mengumpulkan sampel jaringan plasenta dari 117 anak yang terlahir dari keluarga yang telah memiliki seorang anak autis, kemudian membandingkannya dengan plasenta 100 anak yang terlahir dalam keluarga yang sebelumnya tidak memiliki anak dengan autis.

Setelah sampel plasentanya diamati secara acak, peneliti menemukan bahwa trophoblastic inclusions lebih banyak ditemukan pada plasenta anak yang berisiko tinggi terkena autisme. Trophoblastic inclusions sendiri berukuran kecil, berbentuk seperti jari tangan manusia dan menempel pada dinding plasenta sehingga mudah terlihat.

Selain itu, plasenta pada anak yang berisiko autis tinggi juga berpeluang delapan kali lebih besar untuk memiliki dua trophoblastic inclusions atau lebih dibandingkan plasenta anak yang tidak berisiko. Jika trophoblastic inclusions-nya mencapai empat buah atau lebih, risiko si anak mengalami autis menjadi lebih tinggi. Sebaliknya peneliti tak menemukan satupun trophoblastic inclusions pada sampel plasenta anak yang tidak berisiko. Bahkan peneliti dapat menyimpulkan jika trophoblastic inclusions-nya berjumlah empat buah maka si anak memiliki spesifisitas sebesar 99 persen untuk masuk ke dalam kelompok anak dengan risiko autisme tinggi. Bila seorang anak yang mempunyai empat trophoblastic inclusions dalam plasentanya berisiko tinggi terkena autis.

Ketika menggunakan poin maksimal empat buah untuk jumlah trophoblastic inclusions dalam plasenta tersebut, peneliti menemukan adanya sensitivitas yang rendah untuk mendeteksi anak-anak yang berisiko autis tinggi karena 81 persen anak yang berada dalam kelompok risiko autisme tinggi tidak mempunyai trophoblastic inclusions sebanyak empat buah atau lebih. Peneliti memprediksi bahwa satu dari lima anak yang masuk dalam kelompok risiko autis tinggi diperkirakan memang akan mengidap gangguan saraf tersebut.

Tapi bukan berarti keberadaan trophoblastic inclusions dapat menyebabkan autisme pada anak. Sebaliknya apapun yang menyebabkan autisme pada seorang anak juga menyebabkan pembentukan trophoblastic inclusions dalam plasentanya. Padahal plasenta itu sendiri merupakan refleksi dari apa yang terjadi di dalam otak.

Peneliti lain telah lama menemukan bahwa trophoblastic inclusions erat kaitannya dengan abnormalitas kromosom. Trophoblastic inclusions juga ditemukan pada anak-anak dengan risiko autis tinggi semakin membuktikan bahwa kondisi tersebut mempunyai latar belakang genetik.

About these ads

Tentang GrowUp Clinic

In 1,000 days Your Children, You can change the future. Our Children Our Future
Tulisan ini dipublikasikan di **Gangguan Perilaku, **Gangguan Perkembangan - Perilaku, *Journal-Research dan tag , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Logout / Ubah )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Logout / Ubah )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Logout / Ubah )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Logout / Ubah )

Connecting to %s