Apakah Penyakit Prediabetes Itu ?

Pre Diabetes adalah jika kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dapat didiagnosis diabetes. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa selama pradiabetes telah terjadi kerusakan di tubuh, terutama jantung dan sistem peredaran darah. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa jika kadar gula darah dapat dikontrol selama pradiabetes, maka kejadian DM tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat.

Terdapat dua macam pemeriksaaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami pradiabetes, yaitu Gula Darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Seseorang yang akan melakukan pemeriksaan GDP, perlu puasa pada malam harinya. Pada pemeriksaan GDP, gula darah diukur pada pagi harinya sebelum makan. Pada pemeriksaan TTGO gula darah diukur setelah puasa dan kemudian dua jam setelah mengonsumsi minuman tinggi gula.

Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut, kadar gula darah akan dicek untuk melihat apakah seseorang memiliki metabolisme normal, pradiabetes, atau diabetes. Jika kadar GDP abnormal maka disebut sebagai gula darah puasa terganggu. Sedangkan jika hasil TTGO abnormal maka disebut sebagai toleransi glukosa terganggu. Seseorang disebut sebagai pradiabetes jika kadar GDP mencapai 100 mg/dl s/d

Orang dengan pradiabetes sering kali tidak merasakan gejala diabetes. Oleh karena itu, apabila usia Anda sudah mencapai usia 45 tahun atau lebih dan memiliki berat badan berlebih, sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah untuk deteksi awal pradiabetes.

Pada orang dewasa berusia kurang dari 45 tahun dan berat badan berlebih, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan pradiabetes jika Anda memiliki faktor risiko lain untuk diabetes atau pradiabetes, misalnya anda mempunyai keturunan orangtua yang kena kencing manis. Jika kadar gula darah Anda normal, pemeriksaan dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali.

Gejala Prediabetes

Prediabetes biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala .  Namun pasien harus memonitor tanda-tanda dan gejala diabetes mellitus tipe 2 seperti

  •  kelaparan terus menerus
  •  Penurunan berat badan yangh tidak dapat dijelaskan
    Weight gain Berat badan
  • Gejala seperti flu , termasuk kelemahan dan kelelahan
  • Penglihatan kabur
  • Penyembuhan  luka atau memar lambat
  • Kesemutan atau kehilangan rasa di tangan atau kaki
  • Gusi atau kulit infeksi berulang
  • Infeksi berulang vagina atau  kandung kemih

Penyebab

  • Gangguan tidur
  • Riwayat keluarga diabetes
  • Gangguan kadar glukosa dan / atau sindrom metabolik
  • Penyakit Kardiovaskular
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Peningkatan trigliserida tingkat
  • HDL (kadar kolesterol baik) rendah
  • Kegemukan atau obesitas
  • Wanita yang memiliki diabetes kehamilan , memiliki bayi berat lahir tinggi (lebih dari 9 lbs.), dan / atau memiliki Sindrom ovarium polikistik (PCOS) . Hal ini terkait dengan resistensi insulin dan merupakan faktor risiko untuk pengembangan diabetes mellitus tipe 2 . Mereka yang berada di lapisan ini (IGT atau IFG) adalah pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular .  Dari toleransi, glukosa dua gangguan yang lebih baik memprediksi penyakit jantung dan kematian .

Di satu sisi, pradiabetes belum tentu merupakan tahap awal dari diabetes. Sekarang diketahui bahwa komplikasi kesehatan yang terkait dengan diabetes tipe 2 sering terjadi sebelum diagnosis medis diabetes dibuat.

Sebagai genom manusia yang lebih dieksplorasi, ada kemungkinan bahwa beberapa genetik anomali di berbagai lokus akan ditemukan yang memberikan berbagai tingkat predisposisi untuk diabetes tipe 2. Tipe 2 DM, yang merupakan kondisi yang pradiabetes adalah pelopor, memiliki 90-100% konkordansi di kembar , tidak ada asosiasi HLA. [Namun, genetika memainkan peran yang relatif kecil dalam terjadinya luas diabetes tipe 2. Hal ini dapat secara logis dideduksi dari peningkatan besar dalam terjadinya diabetes tipe 2 yang berkorelasi dengan perubahan signifikan dalam gaya hidup barat.

Pemeriksaan laboratorium Prediabetes

Meskipun masih ada perdebatan terkait manajemen prediabetes, akan tetapi tidak ada perdebatan mengenai pernyataan bahwa prediabetes harus ditangani dan diobati. Pencegahan diabetes adalah satu-satunya cara untuk mengurangi beban diabetes dan komplikasinya. Intervensi gaya hidup (pembatasan kalori dan aktivitas fisik intensitas moderat) pada penyandang prediabetes sangat bermanfaaat dalam mencegah perkembangan diabetes tipe 2, dan mampu mengurangi insidensi prediabetes menuju diabetes. Sebaliknya, upaya pencegahan diabetes dengan obat ternyata memiliki kelemahan termasuk diantaranya toksisitas, tolerabilitas, biaya, dan efikasi yang lebih rendah dibanding intervensi gaya hidup.

Pemeriksaan Anti-dsDNA-NcX

Dengan penambahan nucleosome pada format pemeriksaan anti-dsDNA-NcX maka reaksi tidak spesifik dapat diminimalkan sehingga spesifisitas meningkat. Selain spesifisitas, sensitivitas pemeriksaan juga meningkat, karena nucleosome sendiri menyerupai struktur dsDNA in vivo dan anti nucleosome ditemukan pada pasien-pasien systemic lupus erythematosus (SLE).

Manfaat Pemeriksaan Apo B Pada Pasien Yang Mendapatkan Terapi Penurun Lipid

Apolipoprotein B (Apo B) adalah penanda keseluruhan jumlah partikel aterogenik yang lebih baik. Pernyataan ini didukung pandangan kelompok ahli yang menyimpulkan bahwa risiko penyakit kardiovaskular (PKV) lebih berkaitan dengan jumlah partikel aterogenik yang bersirkulasi dibandingkan kandungan kolesterol lipoprotein. Banyak penelitian yang mendukung superioritas Apo B dibandingkan Low Density Lipoprotein-Cholesterol (LDL-C) dan non-High Density Lipoprotein-Cholesterol (HDL-C), baik dalam stratifikasi risiko maupun pemantauan terapi statin. Oleh karena itu, dimasukkannya pemeriksaan Apo B ke dalam panel lipid rutin untuk menetapkan dan pemantauan pasien yang berisiko terhadap PKV diharapkan dapat meningkatkan manajemen pasien.

Peran HbA1c dalam Skrining dan Diagnosis Diabetes Melitus

HbA1c merupakan prediktor yang lebih kuat dalam menentukan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular dibanding glukosa puasa. Namun, data yang menunjukkkan peran HbA1c sebagai alat skrining diabetes masih sangat terbatas dan bervariasi, sehingga dipandang perlu sekali menetapkan cut-off standar untuk HbA1c. Di masa yang akan datang HbA1c ini diperkirakan akan ditetapkan menjadi salah satu pemeriksaan untuk skrining maupun diagnosis diabetes. Dengan demikian, deteksi dini dan tindakan pencegahan yang efektif dapat dilakukan.

Pencegahan Diabetes Sebelum menjadi diabetes

Penelitian yang dilakukan Program Pencegahan Diabetes menyatakan bahwa sekitar 11% orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi DM tipe 2 rata-rata setelah tiga tahun. Penelitian lain menyatakan bahwa banyak orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi diabetes setelah sepuluh tahun. Selain itu, orang dengan pradiabetes memiliki risiko penyakit jantung 1,5 kali lipat lebih besar daripada orang normal. Meskipun demikian, pradiabetes merupakan suatu keadaan yang dapat ditata laksana.

Seseorang dengan pradiabetes dapat dicegah untuk menjadi DM tipe 2 dengan mengubah diet dan meningkatkan aktivitas fisik. Diet dan aktivitas fisik bahkan lebih baik daripada penggunaan obat dalam memperlambat perkembangan pradiabetes menjadi diabetes.

Perkembangan pradiabetes menjadi diabetes dapat diturunkan sebanyak 58% dengan melakukan aktivitas fisik sedang setiap hari selama 30 menit dan menurunkan berat badan sebanyak 5-10%. Salah satu aktivitas fisik sedang yang mudah mudah dilakukan adalah berjalan.

Dengan mengubah gaya hidup atau lifestyle, kadar gula darah yang meningkat pada sebagian orang dengan pradiabetes dapat kembali normal. Mengingat risiko penyakit jantung yang lebih besar pada orang dengan pradiabetes, maka faktor risiko penyakit jantung yang lain juga perlu diperhatikan seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

ARTIKEL TERKAIT:

  • Diabetes Melitus atau Kencing Manis, Jenis dan Penanganannya
  • Diabetes Mellitus tipe-1, Kencing Manis Pada Anak
  • Apakah Penyakit Prediabetes Itu ?

.

growupclinic.com

Supported By:

GRoW UP CLINIC JAKARTA Yudhasmara Foundation GRoW UP CLINIC I Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210, phone (021) 5703646 – 44466102 GRoW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430, Phone (021) 44466103 – 97730777email :   http://growupclinic.com http://www.facebook.com/GrowUpClinic Creating-hashtag-on-twitter@growupclinic
“GRoW UP CLINIC” Jakarta Focus and Interest on: *** Allergy Clinic Online *** Picky Eaters and Growup Clinic For Children, Teen and Adult (Klinik Khusus Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikkan Berat Badan)*** Children Foot Clinic *** Physical Medicine and Rehabilitation Clinic *** Oral Motor Disorders and Speech Clinic *** Children Sleep Clinic *** Pain Management Clinic Jakarta *** Autism Clinic *** Children Behaviour Clinic *** Motoric & Sensory Processing Disorders Clinic *** NICU – Premature Follow up Clinic *** Lactation and Breastfeeding Clinic *** Swimming Spa Baby & Medicine Massage Therapy For Baby, Children and Teen ***
Professional Healthcare Provider “GRoW UP CLINIC” Dr Narulita Dewi SpKFR, Physical Medicine & Rehabilitation curriculum vitae HP 085777227790 PIN BB 235CF967  Clinical – Editor in Chief : Dr WIDODO JUDARWANTO, pediatrician email : judarwanto@gmail.com curriculum vitae Creating-hashtag-on-twitter: @WidoJudarwanto www.facebook.com/widodo.judarwanto Mobile Phone O8567805533 PIN BB 25AF7035

We are guilty of many errors and many faults. But our worst crime is abandoning the children, neglecting the fountain of life.
Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider

About these ads

Tentang GrowUp Clinic

In 1,000 days Your Children, You can change the future. Our Children Our Future
Tulisan ini dipublikasikan di ***Kesehatan Tersering dan tag . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Ubah )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Ubah )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Ubah )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Ubah )

Connecting to %s