Imunomodulator, Bukan Sekedar Vitamin Biasa

Orangtua sering memberikan anaknya vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Demikian juga dokter sering meresepkan vitamin meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satunya yang sering diberikan adalah jenis imunomodulator seperti stimuno, isoprinosin, imboost, dan lain sebagainya. Imunomodulator adalah imunostimulasi atau imunopotensiasi, yaitu cara memperbaiki fungsi sistem imun tubuh dengan menggunakan bahan yang merangsang atau meningkatkan kerja sistem tersebut. Imunomodulator sebenarnya bukan seperti vitamin biasa yang harus dikonsumsi setiap saat dan dalam jangka panjang. Orangtua sebaiknya juga jangan memberikan imnomodulator dalam jumlah berlebihan karena akan merangsang respon kekebalan tubuh yang berlebihan yang dapat merangsang reaksi alergi dan hipersensitifitas terutama pada penderita alergi.

Imunomodulator adalah senyawa tertentu yang dapat meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh baik secara spesifik maupun non spesifik, dan terjadi induksi non spesifik baik mekanisme pertahanan seluler maupun humoral. Pertahanan non spesifik terhadap antigen ini disebut paramunitas, dan zat berhubungan dengan penginduksi disebut paraimunitas. Induktor semacam ini biasanya tidak atau sedikit sekali kerja antigennya, akan tetapi sebagian besar bekerja sebagai mitogen yaitu meningkatkan proliferasi sel yang berperan pada imunitas. Sel tujuan adalah makrofag, granulosit, limfosit T dan B, karena induktor paramunitas ini bekerja menstimulasi mekanisme pertahanan seluler. Mitogen ini dapat bekerja langsung maupun tak langsung misalnya melalui sistem komplemen atau limfosit, melalui produksi interferon atau enzim lisosomal untuk meningkatkan fagositosis mikro dan makro . Mekanisme pertahanan spesifik maupun non spesifik umumnya saling berpengaruh. Dalam hal ini pengaruh pada beberapa sistem pertahanan mungkin terjadi, hingga mempersulit penggunaan imunomodulator. Terdapat imunomodulator alami dan sintetik atau buatan

Imunostimulan sintetik

  • Isoprinosin  Sebagai imunostimulator isoprinosin berkhasiat meningkatkan penggandaan sel T, meningkatkan toksisitas sel T, membantu produksi IL-2 yang berperan dalam  diferensiasi limfosit dan makrofag, serta meningkatkan fungsi sel NK. Diberikan dengan dosis 50 mg/kgBB. Perlu pemantauan kadar asam urat darah karena pemberian isoprinosin dapat meningkatkan kadar asam urat.
  • Echinacea  Echinacea adalah peningkatan fagositosis sel granulosit manusia in vitro
  • Levamisol  Dalam klinik lazim dipakai sebagai obat cacing, dan sebagai imunostimulan levamisol berkhasiat untuk meningkatkan penggandaan sel T, menghambat sitotoksisitas sel T, mengembalikan anergi pada beberapa kanker (bersifat stimulasi nonspesifik), meningkatkan efek antigen, mitogen, limfokin dan faktor kemotaktik terhadap limfosit, granulosit dan makrofag. Penggunaan klinisnya untuk mengobati artritis reumatoid, penyakit virus, lupus  eritematosus sistemik, sindrom nefrotik. Diberikan dengan dosis 2,5      mg/kgBB per oral selama 2 minggu, kemudian dosis pemeliharaan beberapa      hari per minggu. Efek samping yang harus diperhatikan adalah mual, muntah,      urtikaria, dan agranulositosis.
  • Polifenol  Polifenol adalah zat aktif dari teh hitam Cammelia sinensis assamica mempunyai khasiat imunopotensiator yaitu menaikkan aktifitas makrofag, sel blast dan limfosit T sitotoksisitas.
  • Vitamin A  Pada percobaan binatang vitamin A meningkatkan aktifitas sel neutrofil CD116, T   CD8+, meningkatkan sekresi IL-2, IL-4, IL-10, IFN-g.
  • Muramil dipeptida (MDP) MDP adalah komponen aktif terkecil dari dinding sel mikobakterium. Bahan tersebut kini dapat dibuat secara sintetik. Sebagai imunostimulan berkhasiat meningkatkan sekresi enzim dan monokin, serta bersama minyak dan antigen dapat meningkatkan respons selular maupun humoral. Dalam klinik telah banyak digunakan untuk pencegahan tumor dan infeksi sebagai ajuvan vaksin.
  • Vaksin BCG  Dalam penelitian pada tikus, BCG mengurangi sensitisasi dan mengurangi pembentukan IgE spesifik dan respons eosinofil terhadap rangsangan alergen dan menginduksi produksi IFN-g. BCG adalah Mycobacterium bovis yang dilemahkan. Penggunaan BCG dalam imunopotensiasi bermula dari pengamatan bahwa penderita tuberkulosis kelihatan lebih kebal terhadap infeksi oleh jasad renik lain. Dalam imunomodulasi BCG digunakan untuk mengaktifkan sel      T, memperbaiki produksi limfokin, dan mengaktifkan sel NK.
  • Toksin kolera  Toksin kolera subunit B yang berikatan dengan antigen presenting cell mengaktifasi produksi sitokin oleh sel T.
  • LW50020   LW5002 adalah suatu imunomodulator bakteria yang kini sedang dalam penelitian, merupakan preparat beberapa bacteria yang biasanya menyebabkan infeksi saluran nafas, bila diberikan per oral dapat meningkatkan mekanisme pertahanan paru dengan meningkatkan migrasi limfosit lamina propria dan      limfosit Peyer’s patch. Penelitian ini dilakukan pada hewan coba BALG/c      mice.
  • N,N’-Diacetyl-1  Cystein N,N’-Diacetyl-1   Cystein adalah suatu dimmer disulfit dari N-acetylcystein pada penelitian      dengan hewan percobaan BALB/c meningkatkan sel CD8+ dan      sensitifitas kontak.
  • Acemannan      Acemannan  adalah suatu b(1,4)-linked acetylated mannan, mempunyai kasiat antivirus, diketahui menyebabkan aktivasi makrofag dan dengan IFN-g menyebabkan      apoptosis sel RAW264.7 melalui mekanisme inhibisi ekspresi bcl-2. Pada penelitian lain acemannan meningkatkan sintesis NO. Kenaikan ini didahului dengan peningkatan ekspresi mRNA NO synthase. Diduga prosesnya  melalui peningkatan NO synthase pada tingkat transkripsi.
  • Imunoterapi spesifik. Imunoterapi spesifik adalah pemberian alergen dalam dosis rendah meningkat berjenjang dengan ekstrak alergen yang sensitif terhadap penderita. Saat ini yang diberikan adalah ekstrak alergen hirupan dan bisa/sengat. Modulasi imun yang ditimbulkan adalah merubah keseimbangan      Th-1/Th-2 kearah Th-1. Pada beberapa penelitian imunoterapi meningkatkan      IL-2 dan IFN-g, menurunkan IL-4, IL-5 dan IL-13. Penelitian lain menunjukkan peningkatan IgG4 dan menurunkan IgE. Kombinasi imunoterapi  dengan kortikosteroid menimbulkan modulasi imun lebih kuat ke arah Th-1.   Kortikosteroid menurunkan IL-5 lebih banyak, menyebabkan modulasi imun  peningkatan IL-2 lebih kuat.

Waspada Jangan Berlebihan

Imunomodulator sebaiknya digunakan apabila seseorang, baik anak-anak atau dewasa mengalami gangguan kekebalan tubuh. Gangguan kekebalan tubuh yang terjadi biasanya terjadin pada anak yang mudah sakit, batuk berkepanjangan hilang timbul terus, mudah demam, dan mudah terkena infeksi lainnya.

Sebaiknya imunomodulator tidak diberikan bila anak sedang dalam keadaan sehat dalam waktu bekepanjangan. Pemberian imunomodulator yang berlebihan akan merangsang respon imun justru akan memberikan reaksi berlebihan pada tubuh anak sehingga mengakibatkan eaksi alergi dan hipersensitifitas meningkat. Pemakaian yang tidak tepat justru dapat merugikan tubuh yakni merangsang timbulnya alergi. Meskipun sampai saat ini belum ada penelitian pemakaian imunomodulator yang berlebihan.

Dalam tubuh itu ada keseimbangan sel-sel limfosit yakni sel limfosit T-helper1 dan limfosit T-helper 2. Sel T helper 1 lebih berperan kepada kekebalan tubuh terhadap infeksi sedangkan T helper 2 berperan pada antibodi. Pada orang yang reaksi kekebalan tubuhnya berlebihan akan mudah alergi karena sel limfosit T-helper 2 menjadi terlalu dominan

Supported By:

GRoW UP CLINIC JAKARTA Yudhasmara Foundation GRoW UP CLINIC I Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210, phone (021) 5703646 – 44466102 GRoW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430, Phone (021) 44466103 – 97730777email :  
http://growupclinic.com http://www.facebook.com/GrowUpClinic Creating-hashtag-on-twitter@growupclinic
“GRoW UP CLINIC” Jakarta Focus and Interest on: *** Allergy Clinic Online *** Picky Eaters and Growup Clinic For Children, Teen and Adult (Klinik Khusus Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikkan Berat Badan)*** Children Foot Clinic *** Physical Medicine and Rehabilitation Clinic *** Oral Motor Disorders and Speech Clinic *** Children Sleep Clinic *** Pain Management Clinic Jakarta *** Autism Clinic *** Children Behaviour Clinic *** Motoric & Sensory Processing Disorders Clinic *** NICU – Premature Follow up Clinic *** Lactation and Breastfeeding Clinic *** Swimming Spa Baby & Medicine Massage Therapy For Baby, Children and Teen ***

Professional Healthcare Provider “GRoW UP CLINIC” Dr Narulita Dewi SpKFR, Physical Medicine & Rehabilitation curriculum vitae HP 085777227790 PIN BB 235CF967  Dr Widodo Judarwanto, Pediatrician
We are guilty of many errors and many faults. But our worst crime is abandoning the children, neglecting the fountain of life.
Clinical – Editor in Chief :
  • Dr WIDODO JUDARWANTO, pediatrician
  • email :
  • curriculum vitae   Creating-hashtag-on-twitter: @WidoJudarwanto
  • www.facebook.com/widodo.judarwanto
Mobile Phone O8567805533 PIN BB 25AF7035
Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider
Copyright © 2013, GRoW UP CLINIC Information Education Network. All rights reserved
About these ads

Tentang GrowUp Clinic

In 1,000 days Your Children, You can change the future. Our Children Our Future
Tulisan ini dipublikasikan di ***Nutrisi - Gizi, ***Obat dan Farmasi. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Logout / Ubah )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Logout / Ubah )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Logout / Ubah )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Logout / Ubah )

Connecting to %s